Langsung ke konten utama

Mengupas Pisang Sendiri

Zona 2 Kemandirian Anak 

Hari ke 1 




Mengupas Pisang Sendiri

Temuanku hari ini 

Alhamdulillah usia si bungsu saat ini menuju 16mo. Doi sebenarnya memang sudah terbiasa makan dan nyemil sendiri karena sejak awal MPASI kami menggunakan metode dominasi blw, namun aku akan mencoba mengarahkan Maryam untuk belajar mengupas pisang sendiri karena si kecil ini memang suka penasaran dengan hal-hal yang ditemuinya. Mengupas buah-buahan yang mudah dan mengupas telur adalah target kemandirian yang insyaaAllah akan aku usahakan untuk si kecil Maryam. 


Strong Why 
Si kecil Maryam memang sering kulihat adalah anak yang serba penasaran dan selalu berusaha mencoba sendiri apa yang menurutnya menarik untuk dicoba. Seperti kegiatan mengupas pisang ini, pernah kudapati beberapa waktu ia berusaha mengupas pisang sendiri yang terkadang berhasil dan terkadang malah berakhir berantakan. Nah, dengan ini aku akan mencoba mengarahkannya agar ia lebih bisa mengatasi kegiatan mengupas pisang dengan lebih baik lagi. 
Melatih motorik halus untuk anak seusianya juga salah satu strong why mengapa kegiatan ini jadi kegiatan yang dipilih saat ini. 

Strategi Melatih Kemandirian 
Untuk melatih kemandirian kegiatan ini strategi yang aku buat adalah : 
  1. Mencoba sounding di awal dan memberi contoh terlebih dahulu dengan diawali bismillah lalu diperlihatkan bagaimana step by step mengupas kulit pisang 
  2. Meminta anak mencobanya setelah dicontohkan lalu mengarahkannya 
  3. Memberi apresiasi berupa pujian sederhana saat ia berhasil dan memberi semangat untuk mencobanya ketika ia gagal 
  4. Mengarahkan anak agar bisa membuang kulit pisang sendiri pada tempat sampah

Suksesku hari ini 
Alhamdulillah Si kecil Maryam perlahan mulai belajar mengupas pisang sendiri, namun yang dikupas tadi adalah jenis pisang muli yang memang kulitnya itu tipis. Jadi mungkin ia agak kesulitan mengupas. Namun ia tetap berusaha lalu setelah mengupas Alhamdulillah ia bergegas membuang kulit pisang pada tempat sampah di dapur. MasyaaAllah good job anak pintar ❤️💕

Tantanganku hari ini
Tantanganku adalah sabar membuat anak tetap fokus dan terus berusaha dengan kegiatannya karena kebetulan jenis pisang yang diuji cobakan hari ini adalah pisang muli yang kulitnya memang lebih tipis dari jenis pisang Ambon dan yang lainnya. 

Suksesku untuk hari esok
insyaaAllah aku akan mencoba lagi mengarahkan Maryam untuk belajar mengupas pisang lagi meskipun jenis kulitnya adalah kulit pisang yang tipis maupun tebal. Dan selalu mengarahkannya untuk membuang sampah pada tempatnya.

Rasaku hari ini
Alhamdulillah perasaanku saat ini adalah sangat bahagia dan bersemangat karena biidznillah Maryam sudah pandai memahami perintah dan arahan sederhana dariku. MasyaaAllah Tabarokallah. Semoga semangat belajar untuk lebih baik lagi ya Nak. 

Respon Ananda
Respon Maryam saat awal diarahkan memang masih kebingungan, namun dari caranya memperhatikanku saat mulai mencontohkan mengupas pisang aku tahu bahwa ia bersemangat untuk mencobanya. Mudah-mudahanan selalu semangat belajar ya Nak. Barokallahu fiik. 




Fitri Yani Sari 
IP Bandung

#harike1
#tantangan15hari
#zona2kemandirian
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Hari 1 #Kepompong

Untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik tentu saja ada tahapan metamorfosis. Dari yang awalnya sebagai telur, ulat, kepompong dan jadilah kupu-kupu.  Di tahap telur aku diajak untuk lebih menyelami diri sendiri. Melihat potensi dan menemukan apa yang menjadi bahagiaku. Di tahap ulat, berbagai makanan dilahap agar tetap menjadi seekor ulat yang sehat dan lincah. Makanan yang dilahap tak sembarangan, harus bergizi dan tentunya sesuai dengan kesukaan.  Tibalah di tahap kepompong. Disini aku diajak untuk lebih percaya kepada diri sendiri. Berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan yang terbaik, berproses waktu demi waktu menumbuhkan ,melatih berbagai kekuatan, kemampuan agar kelak sudah siap ketika menjadi seekor kupu-kupu.  Dari beberapa hal yang telah dilahap, dipelajari di tahap ulat aku memilih satu hal yang akan dilatih selama tahap kepompong. Setelah mempertimbangkan strong why dan idikator apa yang akan dicapai akhirnya aku memilih latihan "tidak mudah memarahi anak"...

Sahabat

Sahabat, Kadang aku terenyuh dengan kata sahabat, bukan karena aku miliki banyak sahabat atau aku punya sahabat yang begitu istimewa. Namun aku terenyuh dengan kata sahabat karena berbagai pengalaman yang aku temui dengan sosok bersama sahabat. Betapa tidak, banyak hal yang aku alami dengan banyak sahabat yang berbeda pula. Dari mulai aku beranjak di sekolah dasar hingga saat ini. Dengan berbagai cerita yang tak hentinya menuai pengalaman menarik untuk diingat bahkan menarik pula untuk segera dilupakan. Saat ini aku mengenal seseorang, tak perlu lah aku katakan siapa dia. Entah bisa aku bilang dia sahabat, teman, atau mungkin rekan kerja. Sebutan yang sebetulnya tak perlu pula aku pikirkan. Yang ku tahu bahwa kita berteman, itu saja. Uniknya, ini adalah pengalaman baruku bertemu dengan seorang teman yang “berbeda” denganku. Banyak hal yang berbeda diantara kita, bahkan urusan keyakinan. Tapi banyak pula kesamaan pandangan global bahkan untuk hal yang detail yang sebetuln...