Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Tadabbur Alam

Zona 3  Cerdas Emosi dan Spiritual  Hari ke 3  Tadabbur Alam 🌸 Rencana  Hari ini kami berencana untuk mengunjungi dan menginap di rumah Nenek di Cangkorah. Sejak pagi kami mempersiapkan semuanya dan sudah melakukan sounding terlebih dahulu kepada anak-anak. Si Kaka tampak antusias jika diajak ke rumah Nenek karena memang suasana di sana masih suasana yang asri dan banyak pepohonan.  Akupun tak sempat mendiskusikan fampro di pagi hari dan baru terinspirasi saat sudah tiba di rumah nenek selepas Dzuhur.   "Tadabbur Alam"  ❤️Planner : Ummi  ❤️Penanggung jawab : Abi  ❤️Pelaksana : Kaka Qonita  ❤️Teman Bermain : Ummi & Maryam  📆 Hari : Sabtu, 31 Okt 2020 ⏲️ Pukul : Selepas Ashar 🌄 Tempat : Kebun di rumah Nenek  🌸 Aktual dan Kendala  Setelah sebelumnya berdiskusi dengan suami dan Kaka Qonita akhirnya kami memulai rencana tadabbur alam selepas ashar.  Kebunnya memang tepat di depan rumah, jadi tak perlu memakan waktu lama untuk sampai di kebun. Namun, kami lupa mempersiapkan

Fun Cooking Class

Zona 3  Cerdas Emosi dan Spiritual Hari ke 2 Fun Cooking Class  ðŸŒ¸Rencana  Hari ini kami berencana melakukan fampro seperti kemarin. Melakukan sekolah di rumah tetapi dengan berusaha melakukan perbaikan-perbaikan, dengan lebih mengusung tema "Sahabat Terbaikku".  Masih dengan topik sekolah di rumah, pembelajaran kali ini adalah Fun Cooking Class. Ya, kami mencoba mengajak Kaka Qonita terlibat dalam proses memasak makanan kesukaannya, yaitu membuat pangsit goreng. Aku berencana melibatkan Kaka Qonita dan adiknya Maryam dalam proses pembuatan kulit pangsit yang saja didampingi Abi nya.  Ini adalah rencana utama hari ini selain tentunya kami juga berencana mencoba melakukan kegiatan rutin yaitu murojaah surat pendek dan belajar membaca iqro.  ❤️ Pimpinan Project : Ummi ❤️ Penanggung Jawab : Ummi ❤️ Logistik : Ummi  ❤️ Pelaksana : Kaka Qonita  ❤️ Teman Belajar : Abi dan Maryam  📆 Hari : Jumat, 30 Okt 2020 ⏲️ Pukul : Selepas Ashar  📕Logistik  √ Adonan Kulit Pangsit  √ Penggiling

Sekolah di Rumah

Zona 3  Cerdas Emosional dan Spiritual  Hari ke 1 Sekolah di Rumah 🌸Rencana  Hari ini sebenarnya sejak pagi, aku belum memiliki rencana family projects dan belum sempat berdiskusi dengan keluarga karena qodarullah sejak kemarin badan sedang kurang fit.  Tapi Alhamdulillah menjelang siang aku mengajak suami berdiskusi tentang fampro yang sebenarnya sudah dilakukan selama beberapa hari ke belakang namun sempat terhenti beberapa hari ini karena sesuatu hal. Kebetulan juga suamiku memang sedang menjalankan pembelajaran daurah ayah teladan. Jadilah untuk rencana hari ini aku mencoba memulai kembali fampro yang sempat tertunda.  Judul fampro hari ini adalah  "Sekolah di Rumah"  ❤️Pimpinan Project : Abi ❤️Penanggung Jawab : Ummi  ❤️Logistik : Ummi  ❤️Pelaksana (Pengajar)  : Abi ❤️Pelaksana (Murid) : Kaka Qonita  ❤️Teman sekelas : Maryam 📆 Hari : Kamis, 29 Okt 2020 ⏲️ Pukul : Selepas Ashar  📕Logistik  √ Schedule Board √ Spidol √ Meja belajar √ Tas  √ Iqro  √ Kertas HVs √ Cat acryl

Bait Cinta Teruntuk Anakku

Bismillah,  Assalamualaykum warohmatulloh wabarokatuh, anak-anak solehahnya Ummi.  Mungkin saat ini kalian belum bisa membaca bait-bait yang Ummi tulis ini. Tapi setidaknya izinkan Ummi menyampaikan berbagai aliran rasa yang tak sempat diucapkan pada wajah-wajah polos nan lucu kalian. Bukan karena tak ingin namun rasanya tak cukup waktu untuk mengungkapkan betapa banyak hal yang Ummi rasakan dalam beberapa hari ini,saat membersamaimu belajar berbagai kemandirian yang terkadang Ummi harus belajar menjadi ratu tega. Membunuh setiap rasa kasihan yang terbersit dan berpikiran bahwa kalian adalah anak-anak yang masih mungil dan belum perlu melakukannya.  Ya, memang perasaan itu tak jarang muncul di setiap proses ketika Ummi mencoba membersamaimu belajar, dibalik rasa senang dan bangga ketika kamu bisa melakukannya dengan baik. Sesungguhnya ada rasa yang terpendam dalam dada. Rasa sesak yang membuncah bahwa ternyata kelak, kamu yang saat ini masih seorang sosok kecil ini akan  menjadi sosok

Whack A Mole

Whack A Mole  Maryam 16mo Alat dan Bahan : • Botol plastik bekas • dus bekas • cutter • lakban  • karton • teman bermain (Abi, Ummi atau Kakaknya) 🕹 Cara Bermain : • Ajak anak mengawali dengan berdoa • Mendeskripksikan kepada anak dan memberi contoh pada anak • Minta anak memulai bermain dengan terlebih dahulu memasukan koin ke lubang permainan • Minta anak memegang pemukul dan teman main (Abi nya) berperan sebagai _mole_  • Membiarkan anak untuk memukul setiap ia melihat _mole_ yang dikendalikan Abinya keluar dari lubang. Checklist Indikator : 🌸 Moral & Nilai Agama • Mengikuti bacaan doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan 🌸 Sosial, Emosional & Kemandirian • Mulai berminat bermain dengan teman dengan mainan yang sama • Mengekspresikan rasa senang 🌸 Kognitif • Menyebut nama benda sederhana 🌸 Bahasa • Melaksanakan beberapa perintah sederhana • Meniru kata dan suara  Fisik atau Motorik • Memegang dan memukul benda • Memasukkan benda ke dalam lubang Manfaat aktivitas : • M

Bermain Air Mancur

  Alat dan Bahan : • Botol plastik bekas • cup bekas • sedotan • lem tembak • air • pewarna makanan biru Cara Bermain : • Ajak anak mengawali dengan berdoa • Read aloud anak tentang air sesuai Q.s Al Mu'minuun :18  • Ajak anak berkomunikasi tentang siapa yang menciptakan air, bisa berasal darimana saja dan untuk apa saja • Mulai ajak bermain air dengan memintanya mewarnai air dengan pewarna biru • Mencontohkan dan meminta anak mencoba menuang air ke botol atau alat peraga yang telah dibuat  • Anak memperhatikan proses perjalanan air dari atas, melalui botol pertama hingga ke botol bawah  • Lalu minta dan bantu anak membalik posisi botol ke bawah agar air yang berada di botol bawah bisa pindah ke botol yang atas  • Kembalikan botol ke posisi semula dan minta anak menuang air sedikit pada cup dan air mancur akan keluar dari sana.  • Anak memperhatikan dengan takjub dan senang, Alhamdulillah masyaaAllah • Menjelaskan secara sederhana kepada anak bagaimana air bisa muncul sebagai air m

Menjadi Ahli Serangga

Late post  Hari ini Ummi coba ajak anak-anak bermain lagi dengan tema ayat Al Qur'an Q.s AnNuur : 45.  Menjadi ahli serangga,  Tadinya Ummi mau ajak anak-anak jalan-jalan sore di sekeliling rumah mencari serangga dan mengamatinya sebagai salah satu hewan ciptaan Allah.  Tapi, qodarullah di luar hujan.  Jadi, kami mencoba belajar di rumah dengan memperkenalkan kepada si Kakak dan adik bahwa salah satu hewan yang Allah ciptakan adalah jenis serangga.  Ummi juga bercerita sederhana disertai gambar sederhana tentang bagaimana serangga tumbuh dari mulai telur-larva-pupa- dan menjadi serangga dewasa.  Dan untuk akitiftas kegiatannya, Ummi membiarkan si Kakak dan adiknya mewarnai gambar serangga dengan teknik finger painting. Tadinya Ummi kasih masing-masing satu kertas dan satu finger stamp untuk berdua, Daan ternyata berakhir ricuh nih keduanya hihi. Si kakak yang mulia asyik mewarnai pun tak tenang karena si adik mencoba mengganggunya. Akhirnya hasilnya berantakan, hihi tak apa ya, ber

Bermain Air

Latepost.  Hari ini Qonita & Maryam mencoba ikutan tema bermain dari @quranbasedplay yaitu bermain air.  Biasanya Ummi bingung setiap harinya, mau main apa ya sama anak-anak ?  Tapi Alhamdulillah semenjak ikutan nimbrung di @quranbasedplay jadi punya plan main yang Alhamdulillah nya juga bukan cuman main aja tapi bener-bener based Al Qur'an.  Setiap hari Gummin share satu ayat Al-Quran yang bisa kita narasikan kepada anak sebelum bermain yang tentu saja tema mainnya sesuai dengan ayat tersebut.  Jadi, Alhamdulillah selain bermain anak-anak juga mendapat penanaman tauhid sejak kecil bahwa segala sesuatu di dalam Islam ada loh dalam Al Qur'an.  Misalkan tentang air ini, sebelum main Ummi coba read-aloud kan ayat Al Qurannya. Tentang siapa yang menciptakan air, dari mana saja sumber air dan untuk apa saja.  Lalu dilanjutkan dengan bermain eksperimen perjalanan air ceritanya, eh ternyata Ummi sepertinya salah memakai gelas (ketinggian) jadi, proses perjalanan air nya lambat hih

Kembali Belajar Mandiri

Hari ke 15  Melatih Kemandirian Anak Kembali Belajar Mandiri 🌷 Temuanku hari ini Pagi ini suamiku harus pergi karena ada suatu urusan. Kukira si Kakak tak akan mempermasalahkan kehadiran Abinya karena sudah terbiasa dengan tanpa Abinya di rumah. Tapi ternyata aku salah, pagi-pagi saat bangun tidur ia menghampiriku di dapur.  "Ummi, si Abi kemana?" tanyanya sambil masih meringis dan sedikit mengucek ngucek matanya.  "Kan Abi kerja.. " candaku menjawab pertanyaannya. Dan ia pun menangis, merasa tak terima dengan jawabanku. Berteriak mencari-cari Abinya dan memanggilnya "Abiiiii, jangan pergi.."  Tak tega mendengar tangisannya aku pun kembali berkata pada si Kakak "Engga Ketang, si Abi pergi dulu ada urusan nanti pulang lagi.." Setelah mendengar penjelasanku yang ini ia berhenti menangis dan mulai bisa menguasai dirinya. Mencoba tenang dan akhirnya bermain bersama Maryam yang sejak subuh tadi sudah lebih dulu bangun dan sempat diajak mandi Airnya s

Abiku, Pahlawanku

Hari ke 14  Melatih Kemandirian Anak Abiku, Pahlawanku 🌷 Temuanku hari ini  Hari ini Alhamdulillah hari pertama Abi nya anak-anak pulang ke rumah setelah sebulan lamanya kami LDM. Awalnya anak-anak memang terlihat masih canggung dengan kedatangan abinya terlebih Maryam yang selalu menangis dan menolak saat Abinya hendak menggendongnya.  Namun lama kelamaan akhirnya suasana kembali hangat dan anak-anak terlihat senang bersama abinya.  Tetapi, momen bersama Abinya yang sebulan sekali bagi mereka juga ternyata dijadikan momen "bermanja-manja ria", apalagi si Kakak yang kentara terlihat manja sekali dengan Abinya. Segala sesuatu ingin dengan Abinya, dan selalu ingin Abinya yang melakukannya untuknya. Bahkan juga ingin beberapa kali digendong, sementara Maryam kulihat ia juga sebenarnya ingin seperti Kakaknya tapi lebih memilih diam melihat kebersamaan Kakak dan abinya meskipun sesekali ia ikut nimbrung.  Dan itu berarti semua poin kemandirian yang telah kami usahakan hari ini am

Gotong Royong

Hari ke 13 Melatih Kemandirian Anak Gotong Royong 🌷 Temuanku hari ini Sore ini, aku berencana menjemur pakaian yang tadi pagi memang belum kujemur. Aku meminta tolong pada si kakak untuk membawakan keranjang cucian ke luar dengan mendorong atau menariknya. Sebenarnya tak banyak ekspektasiku, hanya saja ingin membuatnya terlibat dengan kegiatan sehari-hari.  Sementara aku, membawa ember cucian yang lain. Kulihat Maryam pun ikut bergegas menghampiri dan memperhatikan Kakaknya.  Aku pun tiba di luar rumah lebih dulu dibandingkan si Kakak. Dan betapa senangnya aku ketika kulihat tiba-tiba mereka datang bersama. Si Kakak menarik keranjang dan si Adik yang mendorong. Keranjang cucian nya memang sedikit berat karena cucian nya lumayan banyak. Aku tak tahu siapa yang berinisiatif lebih dulu melakukan hal tersebut namun aku merasa senang dan bangga melihat kerja sama mereka, MasyaaAllah Alhamdulillah.  🌷 Strong Why  Melibatkan anak-anak dengan kegiatan sehari-hari ku berharap mereka bisa terb

Tak Mau Makan

Hari ke 12  Melatih Kemandirian Anak Tak Mau Makan  🌷 Temuanku hari ini  Malam ini saat hendak ku siapkan makan untuk anak-anak tiba-tiba kulihat si Kakak tak bersemangat. Padahal biasanya ia bersemangat makan apalagi dengan menu kesukaannya. Kuajak ia makan tetapi malah menolak.  "Ga mau makan Mi.." katanya  "Loh, kenapa ga mau .?" Tanyaku.  "Mau disuapin aja ahh takut berantakan nanti." Jawabnya.  Deg ! Aku merasa tersentak dengan jawabannya. Benarkah ia tak mau makan hanya karena tak mau berantakan dan tak mau membereskannya?  Oh iya, memang beberapa hari terakhir saat ku mulai melatih membereskan bekas makan sendiri, ia memang masih tampak tak bersemangat dan tidak tertarik. Lain halnya dengan kegiatan mencuci piring, setiap selesai makan ia sudah berinisiatif memakai celemek sendiri.  "Hemm, ga apa-apa berantakan juga. Nanti Ummi aja yang beresin. Kakak makan ya" bujuk ku lagi. Mencoba memahami apa yang membuatnya enggan makan apalagi makan

Aku Mau Sendok Besar !

Hari ke 11 Melatih Kemandirian Anak Aku Mau Sendok Besar !  🌷 Temuanku hari ini  Maryam beberapa hari ini memang sedang tak bersahabat dengan nasi. Jika aku siapkan piring makan di mejanya, maka yang ia makan terlebih dahulu adalah prohe, sayuran, dan prona. Terkadang nasi masuk hanya secuil atau bahkan tidak sama sekali dan berakhir jadi mainan.  Sebenarnya bisa disiasati dengan mengganti karbo jenis lain, tapi aku masih berusaha mencari tahu kenapa dan berusaha tetap menawarkan nasi.  Dan hari ini kebetulan menu makan adalah sayur sop, biasanya menu ini anak-anak tak menolak.  Awalnya aku hanya memberi Maryam nasi dan sayuran serta prohe nya kering saja tanpa air agar ia mudah memakannya. Tapi lagi-lagi nasi hanya jadi pajangan semata di mejanya yang sudah tak karuan. Baiklah kali ini aku coba memberikan Maryam sendok dewasa berharap ia tertarik menggunakannya sebagai alat makan. 🌷 Strong Why Selama ini ia memang sudah terbiasa makan sendiri, tapi makan menggunakan sendok adalah ha

Membereskan Bekas Makan

Hari ke 10 Melatih Kemandirian Anak Membereskan Bekas Makan  🌷 Temuanku hari ini "Kak, kok makannya berantakan lagi" Saat kulihat remah-remah nasi berserakan d karpet bahkan di baju dan celananya. Padahal memang selama ini aku sering memberikan sounding dan mencontohkan bagaimana agar bisa makan rapi dan tanpa berantakan banyak.  Maka, setelah sebelumnya Alhamdulillah si Kakak menjadi senang dan nagih dengan kegiatan mencuci piring. Kali ini aku akan mencoba melatih ia untuk membereskan bekas makannya sendiri. Untuk melakukan proses makan sendiri memang ia sudah terbiasa namun untuk membereskan setelahnya ia selama ini memang terlihat kurang tertarik.  🌷 Strong Why Agar ia lebih terbiasa bertanggung jawab untuk dirinya sendiri. Juga agar ia bisa lebih rapi ketika makan karena semakin ia berantakan ketika makan maka semakin banyak yang harus ia bereskan.   Dan tak selamanya aku ada untuk dirinya maka dimulai dari hal kecil dan hal yang ia bisa lakukan aku akan melatihnya man

Aku Sayang Adik

Hari Ke 9 Melatih  Kemandirian Anak Aku Sayang Adik 🌷 Temuanku hari ini Hari ini seperti biasa, aku selalu mengajak anak-anak di luar saat menjemur pakaian. Sementara aku menjemur pakaian biasanya anak-anak bermain untuk sekedar berlari-lari atau melihat tanaman-tanaman di teras rumah maupun melihat jalanan dengan hiruk pikuknya. Karena kebetulan rumah yang kami tempati saat ini berhadapan langsung dengan jalan raya.  Namun, pagi tadi si Kakak bermain dengan sepedanya. Sepeda bayi sih, hanya saja memang sepeda itu dulu dibeli untuk si Kakak saat belum ada adiknya.  Kulihat adiknya hanya memperhatikan Kakaknya yang sedang berusaha mengendarai sepedanya sendiri, maju mundur dan malah terkadang adiknya mendorong sepedanya agar sepedanya maju.  Lalu, ketika si Kakak turun dari sepeda. Kulihat Maryam mulai mendekati sepeda dan berusaha menaikinya sendiri. Tak berhasil kemudian ia meminta bantuan pada Kakaknya "naik naik.." ucapnya.  Aku masih dengan kegiatan menjemurku, namun tet

Mencuci Piring Batch 2

Hari ke 8 Melatih Kemandirian Anak Mencuci Piring Batch 2  🌷 Temuanku hari ini  "Ummi, nanti aku mau cuci piring lagi ya.."  Ucap si Kakak tiba-tiba saat masih dalam kegiatan makan. Sontak hatiku pun merasa senang dengan keinginannya tanpa perlu diminta.  "Oke..tapi habisin dulu makannya ya" jawabku.  Ia pun kembali melanjutkan makannya, sampai hampir habis dan ia berkata "kenyang".  Aku pun membereskan remah-remah yang berserakan pasca si Kakak dan si adik makan.  Lalu dilanjutkan dengan mendampingi si kakak mencuci piring bekas makannya. Namun sebelumnya aku sengaja memakaikan celemek berharap agar bajunya tak basah terkena cipratan air saat mencuci piring. 🌷 Strong Why Karena tak selamanya aku sebagai ibu nya akan membersamainya. Maka ia harus memulai belajar melakukannya sendiri. Dimulai dari hal-hal kecil yang ia bisa. Mencoba menjadikannya sebuah kebiasaan sehari-hari.  🌷 Strategi Melatih Kemandirian  Strategi hari ke-2 melatih mencuci piring adal

Terima Kasih Ummi..

Terkadang ada yang membuatku malu dan merasa tersadar dengan tingkah laku anak-anak, terlebih si sulung yang memang sudah pandai berkomunikasi. ⁣⁣ ⁣⁣ "Terima kasih Ummi, udah masakin aku enak.." ⁣⁣ "Terima kasih Ummi, udah kasih aku makanan" ⁣⁣ "Terima kasih Ummi, udah beliin aku ini" ⁣⁣ "Terima kasih Ummi, udah ajarin aku"⁣ ⁣ Atau hal kecil yang ia lakukan seperti saat aku meminta maaf padanya, ia datang dan menciumiku. ⁣⁣ ⁣⁣ Dan hal-hal sederhana lainnya yang ia ucapkan dan lakukan. Uniknya, ia selalu berterima kasih atas apapun yang ia dapat. Apapun. Dan secara tidak langsung itu sangat membuatku tersadar bahwa penting sekali menanamkan rasa syukur. Rasa syukur terhadap manusia dan tentu saja pada Allah. ⁣⁣ Rasulullah ï·º bersabda :  “Siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, maka dia tidak bersyukur kepada Allah”. (Hadits Shahih, Riwayat Tirmidzi, Ahmad dan Dhiyaúddin alMaqdisi. Lihat Shahiihul jaami’no. 6541) Rasa syukur yang kadang ter

Mencuci Piring

Hari ke 7  Melatih Kemandirian Anak Mencuci Piring 🌷 Temuanku hari ini  Pagi ini si Kakak seperti biasa, bangun lebih siang dibandingkan adiknya. Adiknya, Maryam sejak subuh tadi sudah bangun dan mandi sedang asyik dengan cemilan kue nya saat Kakaknya mulai menemuiku yang sedang dengan kegiatan perdomestikan.  Tak lama ia pun meminta ingin mandi, mungkin merasa tak nyaman dirinya sendiri yang belum mandi sementara adiknya sudah mandi dan wangi.  Aku pun memintanya mandi sendiri karena aku sedang menyelesaikan kegiatan memasak di dapur. Awalnya ia menolak, ingin aku temani. Namun setelah negosiasi akhirnya ia pun menurut dan mandi sendiri, dimulai dengan menggosok gigi, shampo, sabun dan membilasnya sendiri. Aku datang hanya bagian finishing saja, mengoreksi takutnya memang ada yang belum terbiasa air. Alhamdulillah.  Selang beberapa waktu, semuanya kusiapkan makan. Dan seperti biasa mereka ku ajak makan sendiri-sendiri. Si Kakak makan di karpet bersamaku dan Maryam di booster seat-nya

Liburan Telah Usai

Hari ke 6  Melatih Kemandirian Anak Liburan Telah Usai 🌷 Temuanku hari ini Liburan, ya begitulah aku menamai hari-hari kami di rumah orang tuaku. Ku ibaratkan dengan mengunjungi dan menginap di rumah Mamah adalah liburan sedikit bagiku dan anak-anak.  Dan nyatanya hal itu memang membuat anak-anak senang. Bagaimana tidak di rumah neneknya, anak-anak biasanya dimanja oleh nenek dan bibinya. Apalagi si Kakak, seperti ada tempat perlindungan dan pelarian ia menjadi manja dan memanfaatkan momen. Segala sesuatu inginnya dengan nenek atau bibinya. Mandi, memakai pakaian, makan bahkan untuk urusan mengambil minum pun, ia ingin diambilkan.  Lalu aku? Aku memang geram sebenarnya melihatnya begitu manja di rumah neneknya. Namun kucoba menahan diriku, membiarkannya selama beberapa saat saja saat ada bersama neneknya dan menganggap itu adalah liburan baginya. Karena begitu kembali ke rumah kontrakan kami, semuanya akan kembali ku biarkan ia melakukan kemandirian untuk dirinya sendiri.  Benar meman