Langsung ke konten utama

Sekolah di Rumah

Zona 3 

Cerdas Emosional dan Spiritual 

Hari ke 1

Sekolah di Rumah


🌸Rencana 

Hari ini sebenarnya sejak pagi, aku belum memiliki rencana family projects dan belum sempat berdiskusi dengan keluarga karena qodarullah sejak kemarin badan sedang kurang fit. 
Tapi Alhamdulillah menjelang siang aku mengajak suami berdiskusi tentang fampro yang sebenarnya sudah dilakukan selama beberapa hari ke belakang namun sempat terhenti beberapa hari ini karena sesuatu hal. Kebetulan juga suamiku memang sedang menjalankan pembelajaran daurah ayah teladan. Jadilah untuk rencana hari ini aku mencoba memulai kembali fampro yang sempat tertunda. 
Judul fampro hari ini adalah 

"Sekolah di Rumah" 

❤️Pimpinan Project : Abi
❤️Penanggung Jawab : Ummi 
❤️Logistik : Ummi 
❤️Pelaksana (Pengajar)  : Abi
❤️Pelaksana (Murid) : Kaka Qonita 
❤️Teman sekelas : Maryam

📆 Hari : Kamis, 29 Okt 2020
⏲️ Pukul : Selepas Ashar 

📕Logistik 
√ Schedule Board
√ Spidol
√ Meja belajar
√ Tas 
√ Iqro 
√ Kertas HVs
√ Cat acrylic 
√ Sticker Bintang 

🌸Aktual dan Kendala 



Seperti rencana kami, hari ini kami akan memulai sekolah di rumah selepas ashar. Tentu saja setelah sebelumnya kami berdiskusi dan menyepakati bersama (Abi,Ummi dan Qonita). 
Alhamdulillah si Kakak antusias sekali dengan terlebih dahulu mengajak Abinya solat ashar. Kami memang berusaha mengajak Kaka Qonita belajar hari ini tapi dengan teknik seolah-olah kami sedang berada di sekolah. Hal ini karena memang beberapa waktu si Kakak selalu merengek ingin sekolah seperti yang lain, padahal memang menurut kami, umurnya belum cukup untuk ia sekolah. Jadi, aku sengaja membuat suasana seolah-olah sedang bersekolah dengan Abinya yang bertindak sebagai seorang guru dan adiknya Maryam sebagai teman sekelasnya. 
Kami berusaha untuk memahami Kaka Qonita dengan tidak memaksakannya. 

√ List to do pertama, belajar menghafal dan murojaah Surat An-Nas Alhamdulillah berjalan lancar. Aku memberinya apresiasi dengan memperbolehkannya menempel satu bintang di schedule board tanda keberhasilannya. 

√ List to do kedua, belajar membaca iqro 1 huruf 'ain. Disini kurasa ia mulai tak bersemangat dan malah main-main. Fokus nya hilang. Aku dan suamiku mencoba sabar terlebih dahulu lalu aku coba ajak ia mendengar cerita dahulu sebelum melanjutkan. Ia tampak antusias mendengarkan ceritaku. Setelah aku selesai bercerita kukira ia akan kembali bersemangat tetapi malah terlihat makin tak tertarik, kulihat Abinya mulai tak sabar. Dan Abinya mulai membujuk dengan segala cara. Namun tetap tak berhasil. 
Dan, kali ini aku coba tanya si Kakak. 
"Kakak mau baca iqro ga ? Mau baca huruf apa? " Tanyaku. 
Ia pun mengambil iqro nya dan membuka halaman iqro dan menunjuk ke huruf fa ف. 
Baiklah, kami membiarkannya memilih apa yang ia mau dan ia suka, dan ternyata Alhamdulilah ia berhasil membaca satu halaman iqro pada bagian huruf fa meskipun masih belum lancar dan ada beberapa huruf yang sepertinya ia lupa. Tak apa yang terpenting dia tertarik melakukannya dan merasa senang. Ku apresiasi kembali usahanya belajar dengan membiarkannya menempel sticker bintang. 

√ Dan list to do terakhir, adalah finger painting dengan tema Q.S AnNahl : 11. Teknik pembelajaran yang terakhir ini diawali dengan read aloud Q.S AnNahl : 11 oleh Abinya, tentang bagaimana tanda kekuasaan Allah menumbuhkan dengan air hujan tanaman-tanaman dan tumbuh-tumbuhan. Qodarullah di luar juga sedang hujan, kami mengajaknya berdiskusi siapa yang menciptakan hujan dan pepohonan. Dan bisa digunakan untuk apa saja air hujan. 

Pada sesi read aloud ini Kaka Qonita terlihat memperhatikan namun sangat tidak sabar dengan kegiatan finger painting yang kebetulan sudah kusiapkan di meja nya. 
Dan akhirnya fun activity pun tiba, si Kaka berekspresi bebas dengan cat acrylic yang sudah kusiapkan dengan jemarinya. Membuat pohon jari sesuai imajinasinya dan ditemani dengan adiknya yang turut berkreasi dengan cat dan jemarinya di atas kertas. Alhamdulillah fampro hari ini clear dan kembali ku apresiasi dengan memberikan bintang terakhir untuk Kaka Qonita dan tak lupa juga untuk si adik Maryam yang telah turut serta dalam kegiatan finger painting. 

🌸Refleksi 
  1. Alhamdulillah antusias si Kakak pada kegiatan ini dimulai ketika ia diajak berdiskusi tentang apa saja yang akan dilakukan dan siapa saja yang berperan di dalamnya. 
  2. Pentingnya bertanya pada si Kakak tentang pilihan apa yang ia mau agar ia kembali bersemangat 
  3. Berusaha sabar ketika rencana belum sesuai ekspektasi 
  4. Berusaha memahami keinginan dan perasaan anak 
  5. Berusaha tidak membujuk dengan memberikan sesuatu atau berjanji sesuatu hanya agar anak mau melakukan apa yang kita inginkan
  6. Tetap berikan apresiasi agar ia kembali bersemangat 

🌸Capaian Keberhasilan 



Alhamdulillah pada fampro hari ini tercapai hampir 90%. Dan kami semua yang berperan di dalamnya merasa senang dan antusias meskipun di dalamnya ada beberapa kendala. 

#harike1
#tantangan15hari
#zona3cerdasemosidanspiritual
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
#familyproject
#sahabatterbaik




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Hari 1 #Kepompong

Untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik tentu saja ada tahapan metamorfosis. Dari yang awalnya sebagai telur, ulat, kepompong dan jadilah kupu-kupu.  Di tahap telur aku diajak untuk lebih menyelami diri sendiri. Melihat potensi dan menemukan apa yang menjadi bahagiaku. Di tahap ulat, berbagai makanan dilahap agar tetap menjadi seekor ulat yang sehat dan lincah. Makanan yang dilahap tak sembarangan, harus bergizi dan tentunya sesuai dengan kesukaan.  Tibalah di tahap kepompong. Disini aku diajak untuk lebih percaya kepada diri sendiri. Berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan yang terbaik, berproses waktu demi waktu menumbuhkan ,melatih berbagai kekuatan, kemampuan agar kelak sudah siap ketika menjadi seekor kupu-kupu.  Dari beberapa hal yang telah dilahap, dipelajari di tahap ulat aku memilih satu hal yang akan dilatih selama tahap kepompong. Setelah mempertimbangkan strong why dan idikator apa yang akan dicapai akhirnya aku memilih latihan "tidak mudah memarahi anak"...

Sahabat

Sahabat, Kadang aku terenyuh dengan kata sahabat, bukan karena aku miliki banyak sahabat atau aku punya sahabat yang begitu istimewa. Namun aku terenyuh dengan kata sahabat karena berbagai pengalaman yang aku temui dengan sosok bersama sahabat. Betapa tidak, banyak hal yang aku alami dengan banyak sahabat yang berbeda pula. Dari mulai aku beranjak di sekolah dasar hingga saat ini. Dengan berbagai cerita yang tak hentinya menuai pengalaman menarik untuk diingat bahkan menarik pula untuk segera dilupakan. Saat ini aku mengenal seseorang, tak perlu lah aku katakan siapa dia. Entah bisa aku bilang dia sahabat, teman, atau mungkin rekan kerja. Sebutan yang sebetulnya tak perlu pula aku pikirkan. Yang ku tahu bahwa kita berteman, itu saja. Uniknya, ini adalah pengalaman baruku bertemu dengan seorang teman yang “berbeda” denganku. Banyak hal yang berbeda diantara kita, bahkan urusan keyakinan. Tapi banyak pula kesamaan pandangan global bahkan untuk hal yang detail yang sebetuln...