Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

DIY Toys - Tema Profesi

  DIY TOYS⁣ ⁣ 🎐 Judul Bebikinan : Fun Cooking with Chef Qonita & Maryam⁣ ⁣ Usia Anak : Qonita 3y7m, Maryam 15m⁣ ⁣ 🔧 Alat dan Bahan :⁣ • kardus bekas⁣ • sterofoam bekas⁣ • lem tembak⁣ • pisau , gunting⁣ • kertas karton⁣ • CD bekas⁣ • kain perca ⁣ • pita satin⁣ • plastik mika⁣ • kancing jepret⁣ • kain flanel⁣ • Dakron, kain perca kecil ⁣ • spidol⁣ • botol bekas ⁣ ⁣ 🕹 Cara Bermain :⁣ • Ajak anak memulai dengan bismillah⁣ • Mendeskripsikan terlebih dahulu benda-benda yang ada di depannya dan, Mendeskripsikan secara sederhana tentang profesi koki pada anak ⁣ • Anak memakai topi chef dan celemek masak⁣ • Anak memulai berkreasi memasak pizza, burger, dan sosis bakar buatan. ⁣ • Anak-anak memberi topping pizza dengan bahan yang sudah disediakan , mereka dibebaskan berkreasi. (Ada sosis, daging dan keju), kemudian melakukan proses oven pizza. ⁣ • Anak-anak belajar menyusun lapisan burger dengan bahan-bahan yang sudah disediakan (roti, daging, tomat, keju dan sayur)⁣ • Anak-anak belajar m

Pantulan warna

 Pantulan Warna  "Mi.. udahan ya nulisnya? ko ga nulis di blog lagi. Aku nungguin nih.."  Tiba-tiba pesan WhatsApp masuk dari paksu.  Doi selama ini memang rajin baca Temuanku di tantangan Komprod ini. Setiap selesai aku tulis, ia segera membacanya. Penasaran mungkin apa yang kutulis, karena biasanya yang menjadi objek tulisannya kalau bukan dirinya ya anak-anak.  Dan pesan masuk darinya menyadarkanku bahwa memang tantangan 15 hari telah usai begitu saja, namun tantangan yang sesungguhnya adalah tantangan sepanjang waktu. Tantangan yang seharusnya bisa aku taklukan setiap waktu, meski tak untuk ditulis. Namun seharusnya ini sudah menjadi menu keseharian yang tak boleh dilewatkan dan terjemahan begitu saja.  Alhamdulillah memang doi mendukung aku untuk terus belajar sedikit demi sedikit. Bahkan terkadang aku lihat doi pun seperti tertarik untuk ikut belajar denganku. Banyak hal yang memang harus kami perbaiki dan kami pelajari bersama menjalani kehidupan rumah tangga dan salah

Kakak dan Adik Tercinta

 Tantangan 15 Hari  Komunikasi Produktif Hari ke 15  Kakak dan adik tercinta  ❤️ Temuanku hari ini  Ketika aku sedang shalat Dzuhur, tepat di belakangku sepertinya terjadi keributan si kakak dan si adik yang saling berebut sesuatu.  Si adik menangis dan si kakak menghindar, selesai shalat aku bertanya pada kakaknya, tentu saja karena kakaknya yang bisa aku ajak komunikasi saat ini. "Kakak ada apa? Berebut apa?" Tanyaku dengan intonasi lunak dan tidak terkesan menginterogasi. "Ini.." jawab Kakak sembari memperlihatkan sebuah koin 500. Hemm jadi soal ini. Aku sebenarnya bisa saja memintanya agar mereka tak berebut tapi aku tahu bukan itu cara yang benar.  "Tadi, yang temuin koin itu pertama kali siapa Kak? Kakak atau Maryam?" Tanyaku kemudian.  "Maryam", jawab Kakak dengan jujur dan polos.  "Nah, berarti koin itu punya Maryam. Kakak ga boleh ambil paksa. Kalau kakak mau, kakak harus minta izin dulu sama Maryam. Kakak bilang pinjam sama Maryam.

Video Call, melepas Kangen

Tantangan 15 Hari  Komunikasi Produktif Hari ke 14  Video call, melepas rasa kangen  ❤️ Temuanku hari ini  Selepas isya, aku dan anak-anak bergegas ke kamar berniat akan tidur lebih cepat. Namun, sebelum tidur aku mencoba membacakan buku pada mereka.  Sempat ku buka dulu handphone ku yang ternyata ada panggilan video tak terjawab dari neneknya anak-anak atau ibuku dan suamiku.  Aku pun mencoba bertanya pada Qonita,  "Ka, mau video call ga sama Nenek ?".  Qonita menjawab penuh semangat dan berkata 'mau'. Beberapa menit video call berlangsung, namun tiba-tiba wajah Qonita cemberut setelah ia melihat wajah Biya (adikku) dalam vcall nya. Lalu ia enggan melihat layar hp.  Dan malah seperti yang ngambek.  "Kak, kamu kenapa?"  Tanyaku.  "Biya nya nakal.." jawabnya ketus. Padahal aku tahu Biya hanya bertanya Kakak sedang apa dan tak ada tingkah Biya yang menurut ku salah. Akupun menerka sikapnya yang seperti itu mungkin karena kangen dengan Biya-nya itu. &

Kangen Abi

Tantangan 15 hari  Komunikasi Produktif . Hari ke 13  Kangen Abi ❤️Temuanku hari ini Hari ini adalah hari pertama tanpa suamiku di rumah, aku kembali menjalani hari-hari dengan kedua anakku di rumah insyaaAllah selama sebulan ini.  Hari pertama mungkin memang belum terbiasa, aku harus melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan, saat tiba waktu subuh, anak-anak belum terbiasa tanpa abinya kembali, biasanya ketika bangun subuh lalu melihat ada abinya di sampingnya ketika aku berada di kamar mandi, mereka tak akan menangis dan bisa tidur lagi. Namun kali ini dua-duanya menangis sejadi-jadinya saat aku hendak mandi dan wudhu.  Rasanya sebenarnya tak tega namun jika aku kembali mengeloni mereka untuk tidur maka sholat subuhku akan kesiangan. Akhirnya aku biarkan mereka menunggu di dapur sambil sesekali aku ajak bicara, "tunggu ya nak ya.." namun meski aku sudah berkali berbicara meminta pengertian mereka, mereka tetap menangis dan tambah keras apalagi Qonita.  "Abiiiii abiii ab

"Aku mau ikut ...!"

Tantangan 15 Hari  Komunikasi Produktif  Hari ke 12   "Aku mau ikut..."  ❤️ Temuanku hari ini Hari ini adalah hari terakhir suamiku di rumah periode ini. Sejak kemarin suamiku telah melakukan sounding pada anak-anak bahwa dirimya akan pergi malam ini untuk kembali bekerja dan tentu saja saja jawaban mereka enggan ditinggalkan lagi oleh abinya. Malah mereka semakin lengket dengan dengan terbukti dengan apa-apa yang harus sama abinya. Mandi, makan dan hal lainnya.  Mereka mengintil abinya kemanapun dan ketika abinya sedang packing barang bawaan untuk dibawa kerja nanti tiba-tiba si kakak berkata  "Abi aku mau ikut ke kapal ya, mau lihat hiu "  Deg ! Mendengar perkataannya aku memang sedikit baper, antara terkejut dengan anak-anak yang bisa sedekat itu dengan abinya dan memang aku merasa terenyuh dan kasihan sebenarnya ketika mereka lagi-lagi harus LDM dengan abinya selama sebulan kedepan. Anak-anak memang sedang dekat dengan abinya beberapa waktu terakhir ini. Selalu

"Ga Mau !"

Tantangan 15 Hari  Komunikasi Produktif Hari ke 11 "Ga, mau !"  ❤️Temuanku hari ini:  Malam tadi kami menginap di rumah mamahku. Ya, kami memang sering tiba-tiba menginap disini.  "Kakak makan dulu!" Kataku pada qonita saat waktu dadmakan siang telah tiba. Intonasi ku tinggi, karena Qonita memang sedang bermain di rumah sepupunya.  Ia pun mendekat "Ga mau ! " Jawabnya dengan singkat.  "Ayook sinj, nanti kalau udah makan boleh main lagi" Bujukku kemudian berharap ia bisa luluh seketika.  "Ga mau Ummi"  Lagi-lagi jawabannya singkat dan menolak. Padahal dengan sengaja aku telah membuatkan nasi goreng spesial untuk mereka.  Akupun bergegas mengajak Qonita cuci tangan dan kaki. Lalu aku berbicara kembali ,kali ini dengan gesture dan intonasi yang lembut  "Kakak tadi main dimana? Main apa aja ?" Tanyaku mencoba mencairkan suasana karena kulihat Kakak tampak badmood setelah kuminta untuk makan dahulu. Ia pun menjawab dengan antusias

Butir Penyesalan

Tantangan 15 Hari  Komunikasi Produktif Hari ke 10  Butir Penyesalan ❤️Temuanku hari ini Pagi ini rasanya masih ada sesuatu yang mengganjal dalam dada, teringat kejadian yang aku tulis sebagai Temuanku hari kemarin.  Seperti rencana ku, hari ini aku harus berbicara dengan suamiku. Aku harus menuntaskan semuanya, semua yang terasa mengganjal dan menusuk-nusuk hatiku akan kejadian kemarin.  Seusai shalat subuh aku memang belum memulai, namun suamiku menghampiriku seolah merasakan ada yang berbeda dariku. Ia menggenggam tanganku dan bertanya dengan ringan.  "Kamu kenapa?"  Aku diam tak menjawab, sebenernya ingin rasanya aku mengomel habis-habisan, ingin rasanya mencerca berbagai kalimat panjang agar ia mengerti mengapa aku seperti ini saat ini, mungkin di penglihatannya aku berbeda karena memang aku sedikit manyun dan malas menatap dirinya. Dan lagi aku sedikit kesal mengapa ia tak menyadari kesalahannya bahwa ia penyebab semuanya ini.  "Hey, kamu kenapa? Ko jadi gini?"

Hancur !

 Tantangan 15 Hari  Komunikasi Produktif Hari ke 9  Hancur ! ❤️Temuanku hari ini Hari ini rasanya badanku lelah sekali, begitupun yang kulihat pada suamiku yang juga ikut membantuku melaksanakan pekerjaan rumah.  Namun, hatiku justru lebih lelah dan hancur ketika kudapati suamiku membentak anakku. Ah, selalu saja aku tak setuju jika ia berlaku demikian. Bagaimanapun, semenjengkelkan apapun anak-anak tetaplah anak-anak, tak sepantasnya ia dibentak jika memang mereka melakukan kesalahan. Aku tak setuju, apalagi mereka sebenarnya hanya ingin perhatian lebih dari abinya. Abi yang tak selalu ada bersama mereka, untuk bertemu abinya saja mereka harus menunggu sebulan lamanya,dan ketika abinya pulang setelah sebulan itu, mungkin 2 Minggu abinya di rumah anak-anak baru beradaptasi akan kehadiranya dan ketika anak-anak mulai terbiasa dengan kehadiran abinya dan mulai merasa enggan ditinggalkan kemanapun abinya pergi,mulai merasa membutuhkan dan menyayangi abinya tiba-tiba mereka harus kembali b

Menjadi Pendengar yang Baik

Tantangan 15 Hari Komunikasi Produktif Hari ke 8  Menjadi Pendengar yang Baik ❤️ Temuanku hari ini Hari ini kami pulang dari rumah nenek. Alhamdulillah dengan selamat dan lancar sampai rumah.  "Ummi tadi tuh kita dari mana si?" Tanya Qonita.  Ia memang sudah selesai mandi dan memakai baju, dan seperti biasa ia akan tampak tak sabar bercerita. "Dari cangkorah nak. Dari siapa coba ? " Tanyaku kemudian sambil memakaikan baju pada si kecil Maryam.  "Dari nenek sama Abah "jawabnya sembari tersenyum. Aku lihat ia mengguratkan perasaan senang, sedikit-sedikit ia bertanya padaku atau pada abinya tentang kemarin di cangkorah. Kebawelannya tanya-tanya dan berusaha menceritakan kembali kenangan apa saja yang telah telah ia dapat kemarin disana.   Aku merasa senang memperhatikan tingkah lakunya, setidaknya ia sekarang bisa merasakan bahwa nenek dan yang lainnya keluarga di cangkorah adalah keluarga yang baik, menyayangi Qonita dan Maryam adiknya.  Raut wajahnya merasa

"Aku punya teman-teman, Ummi"

 Tantangan 15 Hari  Komunikasi Produktif  Hari ke 7  "Aku punya teman-teman, Ummi"  ❤️ Temuanku hari ini  "Kak nanti kita pulang ya", kataku pada kakak Qonita.  Kami memang masih di rumah neneknya Qonita. Rencananya, setelah menginap 1 malam disini, nanti sore kami akan pulang.  Qonita menggeleng kepala tanda tak setuju dengan ucapanku.  "Loh kenapa ?" Tanyaku kemudian.  Ia tak menjawab pertanyaanku kemudian aku mengulang kembali pertanyaanku.  "Kakak,mau pulang ga ? "  Ia pun masih menggeleng,  "Kakak mau nginep lagi?"  Kali ini jawabannya mengangguk.  Wah aku tak percaya begitu saja, kuulangi lagi pertanyaanku dan jawabannya tetap sama. Ia tak mau pulang dan ingin menginap lagi disini, di rumah neneknya.  Jika ia tak mau pulang saat berada di rumah ibuku, maka itu adalah hal biasa yang kerap kali terjadi dan aku tak merasa aneh. Tapi ini, dia tak mau pulang saat berada di rumah neneknya di Cangkorah yang memang jarang sekali kami bert

Kocokan Mixer dan Kulit Pangsit

Tantangan 15 Hari Komunikasi Produktif Hari ke-6  Kocokan mixer dan Kulit Pangsit ❤️Temuanku hari ini  "Bi, lihat kocokan mixer satu lagi ga ?" tanyaku yang sedang kelimpungan mencari kocokan mixer yang cuma ada 1. Padahal aku sudah siap dengan bahan-bahan untuk membuat brownies.  Ya, hari ini kami berencana untuk mengunjungi mertuaku dan menginap disana. Dan aku berencana mempersiapkan brownies panggang dan pangsit goreng buatanku untuk dibawaa kesana. Maklum untukku yang baru belajar memasak dan punya resep baru rasanya excited sekali untuk membuat sesuatu dengan tangan sendiri dibandingkan dengan membelinya.  "Kemarin aku lihat dimainin anak-anak, Mi" jawab suamiku yang sedang membantuku menggiling adonan untuk membuat kulit pangsit. Seperti biasa kami memang membagi tugas, ia kutugaskan membuat kulit pangsit sementara aku membuat adonan isian pangsit plus membuat brownies.  Aku yang kelelahan sedari tadi pagi belum menyelesaikan semua tugas domestik plus bebikin

"Tak Peka !"

 Tantangan 15 Hari  Komunikasi Produktif  Hari ke 5  "Tak peka !" ❤️Temuanku hari ini : Siang ini aku, Maryam dan suamiku pergi ke rumah mamahku berniat menjemput Kakak Qonita yang dari kemarin sore menginap disana. Rindu rasanya sehari saja rumah ditinggal satu anggota keluarga. Rumah mamahku memang tak begitu jauh dari kontrakan rumah tempatku tinggal, jadi kami biasa bolak-balik dengan mudah kesana.  Sesampainya di rumah mamah, aku segera menemui Qonita dan ku uyel-uyrl dia, sangat rindu sekali. Aku dan suami membercandai dia karena sehari saja tak tidur bareng membuat kami merasa ada yang hilang hehe. Menjelang Dzuhur si kecil Maryam seperti biasa dengan rutinitas tidur siangnya sambil menyusui. Tapi tiba-tuba aku merasa ada yang tak enak dengan tubuhku, mulai terasa gatal di beberapa bagian tubuh, kulihat bentol-bentol kecil sampai besar mulai bermunculan bahkan hingga kepala.  Sudah biasa memang aku seperti ini karena aku punya alergi dingin, suhu d rumah mamahku kebetu

"Beri aku waktu, Ummi..."

 Tantangan 15 Hari Komunikasi Produktif Hari ke 4  "Beri aku waktu Ummi..." ❤️ Temuanku hari ini :  Hari ini tiba-tiba, ibu mertua dan Kakak iparku ke rumah. MasyaaAllah hatiku senang namun juga panik, senang karena kedatangan mereka namun panik karena pekerjaan domestik dan memasak ku belum kelar. Segera ku kenakan pakaian yang pantas lalu kudapati Kakak Qonita menunduk, dan mengekor kemanapun aku pergi.  Hemm sudah kuduga, anak-anakku memang jarang sekali bertemu nenek dan uwa nya itu dan mereka adalah tipe anak yang pemalu jika berhadapan dengan orang yang jarang bertemu mereka.  Neneknya masih diluar belum masuk rumah, namun Kakak Qonita sebenarnya sudah memperhatikan dari jendela bahwa ada yang datang, ku dekati dia dan mulai berbicara dengan nada lembut.  "Kak, itu ada nenek kamu. Nenek dari Cangkorah. Nanti kalau nenek udah masuk Kaka kasih salam ya. Kakak bisa kan ? Kan kakak anak pintar.. "  Ia mengangguk namun aku lihat dari tatapannya tak tenang dan tak n

Gereget di Pagi Hari

Tantangan Komunikasi Produktif Hari ke 3  "Gereget di Pagi Hari"  ❤️ Temuanku hari ini :  Seperti biasa setiap hari saat suamiku ada di rumah kami memang suka berbagi tugas pekerjaan rumah. Biasanya suami memilih mencuci baju dan beres-beres rumah dan aku bagian cuci piring, masak dan beres-beres dapur.  Saat aku ke dapur dan melihat bagian wastafel, huaaaa inginku teriak begitu saja. Kesal iya, karena lagi-lagi doi (suami) melakukan kebiasaan yang aku tak suka.  Menumpuk sampah sisa makanan atau cangkang makanan, buah-buahan dan tisu di wastafel. Padahal tempat sampah dengan wastafel jaraknya tak sampai 1 meter. Otomatis sampah-sampah bersatu bersama piring dan wadah kotor dan tentu saja saat anggota rumah mencuci tangan di wastafel sampah-sampah tersebut menjadi basah terkena air dan sangat mrmbuat aku tak nyaman karena tak jarang pula sampah-sampaha tersebut membuat saluran wastafel mangpet.  Padahal doi sering aku beritahu, jangan menaruh sampah di wastafel karena akibatn

Adab Bangun Tidur

Tantangan Komunikasi Produktif  Hari ke 2  "Adab Bangun Tidur"  ❤️ Temuanku Hari ini :  Pada hari ke-2 ini seperti hari sebelumnya, lagi-lagi semua mengalir dengan sendirinya. Awalnya memang aku berencana akan menuliskan jurnal harian komunikasi produktif dengan suami namun temuanku yang paling pertama di hari ke 2 ternyata dengan anak-anak.  Setiap pagi, anak-anak biasa bangun ketika aku sedang melaksanakan tugas domestik di dapur atau di bagian Rumah yang lain. Kalo si kecil Maryam memang sudah biasa bangun mencari ku karena ingin menyusu, namun Kaka Qonita terkadang ia terbangun dan menangis jika tak didapatinya aku di kamar atau di dekatnya, dan tadi pun demikian.  Aku yang sedang berdomestik ria di dapur mendengar tangisan Kaka yang semakin kencang, naluri ku sebenarnya ingin sekali merasa kesal dan marah, kenapa harus menangis keras-keras dan hal itu tentu saja membuat adiknya ikut terbangun dan menangis pula sementara aku masih sibuk di dapur.  Di dalam pikiranku kenap

Merancang Meal Plan Bersama

Tantangan 15 Hari  Komunikasi Produktif  Hari ke-1  Merancang Meal Plan Bersama   Bismillah, tantangan zona 1 tentang komunikasi produktif hari ini dimulai. Dan awalnya aku bingung harus memulai dengan topik dan pembahasan apa, akhirnya ternyata mengalir begitu saja.  ❤️ Temuanku Hari ini :  "Bii.. sini deh , kita ngobrol yuk".  Aku yang sedang menyusui si kecil memangil suamiku yang kebetulan lalu lalang di hadapanku. Aku berniat ingin melakukan obrolan santai dengannya, mencoba mempraktekkan materi komunikasi produktif .  "Ngobrol apa Mi?" Tanyanya kemudian.  Aku mulai bercerita, atau lebih tepatnya curhat pada suamiku. Topiknya diawali dengan curhat tentang si kecil yang memang sepertinya sedang bosan makan nasi. Beberapa hari ini menu makanannya membuat pola sendiri, jika disediakan berbagai makanan di piring nya , ia memulai dengan sayuran, prohe lalu prona. Sementara nasinya dibiarkan begitu saja, aku bercerita tentang ini kepada suamiku dan berharap juga mene