Langsung ke konten utama

Tak Mau Makan

Hari ke 12 
Melatih Kemandirian Anak




Tak Mau Makan 

🌷Temuanku hari ini 

Malam ini saat hendak ku siapkan makan untuk anak-anak tiba-tiba kulihat si Kakak tak bersemangat. Padahal biasanya ia bersemangat makan apalagi dengan menu kesukaannya. Kuajak ia makan tetapi malah menolak. 
"Ga mau makan Mi.." katanya 
"Loh, kenapa ga mau .?" Tanyaku. 
"Mau disuapin aja ahh takut berantakan nanti." Jawabnya. 
Deg ! Aku merasa tersentak dengan jawabannya. Benarkah ia tak mau makan hanya karena tak mau berantakan dan tak mau membereskannya? 
Oh iya, memang beberapa hari terakhir saat ku mulai melatih membereskan bekas makan sendiri, ia memang masih tampak tak bersemangat dan tidak tertarik. Lain halnya dengan kegiatan mencuci piring, setiap selesai makan ia sudah berinisiatif memakai celemek sendiri. 
"Hemm, ga apa-apa berantakan juga. Nanti Ummi aja yang beresin. Kakak makan ya" bujuk ku lagi. Mencoba memahami apa yang membuatnya enggan makan apalagi makan sendiri. 
Akhirnya ia mau juga kusiapkan makan tapi masih terlihat tak bersemangat. 
"Ayok Nak, di makan itu makanannya" kataku bawel saat kulihat makanannya masih tak bergeming. 
Meski aku telah menjelaskan berulang bahwa tak apa berantakan, nanti biar aku yang bereskan. 
Dan akhirnya, aku yang luluh dan mencoba menyuapinya. Alhamdulillah mau dan sedikit demi sedikit masuk meski dengan bujukan karena memang kulihat tak bersemangat. 

🌷Strong Why 

Melihatnya tak bersemangat makan, sebenarnya membuatku kepikiran. Dan akhirnya kuputuskan untuk memberikan kesempatan ia untuk bermanja-manja dahulu dengan menyuapinya. Meski aku masih bertanya-tanya apa penyebabnya tak bersemangat, karena kalau hanya ia enggan membereskan bekas makannya, seharusnya saat ku suapi makan ia akan bersemangat kembali. 

🌷 Strategi Melatih Kemandirian

Memberikan ia kelonggaran kemandirian sewaktu waktu dibutuhkan dan mencoba memahami perasaannya dan fitrahnya yang masih ingin dimanja sewaktu-waktu. Dan yakin bahwa ini hanya sementara saja, bukan untuk selamanya. 

🌷Suksesku hari ini

Hari ini aku memang merasa tak begitu berhasil memahami perasaan nya. Terbukti dengan ia yang masih terlihat tak bersemangat makan meski SDH kucoba suapi makan.

🌷Tantanganku hari ini

Terkadang tak mudah memahami perasaan anak seusianya yang tak bisa ditebak dan terkesan tiba-tiba. 

🌷Suksesku hari esok

InsyaaAllah aku harus lebih bersabar dan mulai mencoba lagi memahami perasaan nya. 

🌷Perasaanku hari ini adalah kecewa dengan diri sendiri yang tak mampu membaca apa yang anakku rasakan dan inginkan. Merasa bersalah dan tak bersemangat. 

🌷Respon si Kakak juga tak bersemangat seperti biasanya. Mudah-mudahan esok insyaaAllah kembali bersemangat. Bismillah. Maafkan Ummi yah. 

Fitri Yani Sari
IP Bandung 

#harike12
#tantangan15hari
#zona2kemandirian
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fii Amanillah Abi

Sebuah cerita pengalaman seorang anak berusia 6 tahun saat qodarullah harus ditinggal dalam waktu yang cukup lama oleh ayahnya. Cerita ditulisnya dalam buku tulis bertuliskan tangan, sesuai bahasa yang ia tahu dibantu pertanyaan-pertanyaan pemantik dari Ummi agar alurnya pas.  Dibukukan dalam sebuah ebook yang bisa dibaca dan digunakan oleh siapapun untuk kebutuhan literasi. Tidak untuk dikomersilkan.  Salam literasi  Unduh cerita versi pdf di  Fii Amanillah Abi Cerita versi audio book di  Audio Book  atau  https://www.instagram.com/reel/CycAcd2yTq2/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Puasa Pekan 3 #Kepompong

Waktu begitu cepat berlalu. Rasa-rasanya 24 jam dalam sehari begitu singkat buatku, astagfirullah. Betapa manajemen waktuku amburadul. Bahkan aku pun sering lupa tanggal berapa. Aku pun lebih sering menarik diri dari dunia maya, sedikit sekali waktuku yang kugunakan untuk bersosial media akhir-akhir ini, hingga suamiku sendiri jarang bisa berkomunikasi denganku, aku merasa lebih sibuk di kehidupan nyata dengan kegiatan domestik dan target-target yang belum tercapai. Bahkan menulis jurnal harian pun kadang rapel dan sudah banyak sekali yang hanya menulis di template tanpa caption. Pekan ini begitu menyita tenaga fisik dan batinku. Qodarullah.  Sampai tiba juga di hari dimana aku bisa menulis jurnal ini. Kutulis saat anak-anak terlelap tidur siang. Jurnal puasa pekan 3.  Ko bisa? Udah 3 pekan aja pekan puasa menjadi kepompong, tapi aku merasa belum menjadi lebih baik huhu. Kemana aja aku selama ini?  Diantara puasa dan tantangan mungkin tak ada bedanya, sama-sama masih bany...

Pantulan Warna Zona 4

Alhamdulillah, 15 hari berlalu dengan semua kegiatan yang dilalui bersama. Bukan hal yang tak biasa sebenarnya kita berkegiatan di 15 hari ini, karena sebenarnya setiap hari pun kamu selalu bertanya,  "Ummi, habis ini kita ngapain? Ummi kita belajar yuk!" Ya, biasanya kalimat itulah yang keluar dari sosok kamu yang sudah mulai memiliki habbit tersendiri setiap harinya. MasyaaAllah, tanpa Ummi sadari ternyata kamu memang sedang banyak bertumbuh dan berkembang dengan segala kecerdasan yang kamu miliki. Membuat Ummi menjadi sosok yang harus terpaksa kreatif dalam membersamaimu dengan berbagai kegiatan yang bukan hanya sebagai pengisi waktu saja. Namun, banyak tujuan di dalamnya.  Dimulai dengan rasa ingin memulai belajar dan berkegiatan, rasa ingin tahu dan berusaha menaklukan setiap proses belajar. Disana Ummi pun banyak belajar, jika saja kamu adalah sosok kecil yang selalu bersemangat untuk belajar dari hari ke hari dari waktu ke waktu mengapa Ummi sebagai sosok dewasa tak bi...