Langsung ke konten utama

Memakai Sabun & Shampo Sendiri

Hari ke 2 

Zona 2 Melatih Kemandirian Anak



Memakai sabun dan shampo sendiri 


🌷Temuanku hari ini

Pagi ini seperti biasa, Maryam bangun lebih dulu dibandingkan Kakaknya. Kami memang masih menginap di rumah neneknya (mamahku ) sejak beberapa hari yang lalu, dan Kakaknya biasanya tidur bersama neneknya. 
Biasanya memang mereka mandi bersama, namun kali ini karena kakaknya belum bangun dan aku terlanjur menyiapkan air untuk mandi jadilah Maryam ku ajak mandi lebih dulu. 
"Andiii Andi.." serunya dengan riang saat ku ajak mandi. Yang berarti mandi
"Baits.. baits" serunya kembali saat mulai memasuki kamar mandi. 
Maksudnya adalah berdoa sebelum masuk kamar mandi, Allohumma inni audzubika minal hubusi wal khobaits. Ia memang sering mendengar aku atau kakanya berdoa itu saat memasuki kamar mandi, maka tak heran jika ia pun ingin ikut-ikutan berdoa meskipun hanya bunyi kalimat akhirnya saja yang ia bisa untuk saat ini, MasyaaAllah tak apa ya Nak kelak kamu juga akan bisa melafalkan doa dengan sempurna insyaaAllah. 
Aku mulai membuka pakaian dan popoknya, lalu lagi-lagi ia berseru. 
"Abuun .. abuun.." dan menunjuk ke arah sabun. 
Maksudnya tak lain adalah sabun. Dan disinilah aku mulai memahami bahwa ia tertarik dengan benda sabun dan peralatan mandi lainnya. 

🌷 Strong Why
Maryam memang sedang dalam fase selalu penasaran dengan hal-hal yang ia temui dan dilakukan orang-orang di sekitarnya. Dan Kakaknya adalah figure yang tak jarang ia jadikan contoh untuk itu, ia terlihat tertarik dan ingin meniru apa yang kakaknya lakukan. Seperti saat kegiatan mandi bersama jika kakanya sikat gigi maka adiknya pun ingin meniru sikat gigi, begitupun dengan kegiatan memakai sabun. Aku kira awalnya Maryam tidak tertarik dengan kegiatan ini namun ternyata ia juga tertarik untuk melakukannya sendiri. Dan kurasa apa salahnya jika aku membiarkannya mencoba bereksplorasi dengan sabun dan shampo. Membiarkannya belajar memakai sabun dan shampo sendiri. Yaa, dan sekarang ku coba untuk melatih dan mengarahkannya meskipun mungkin masih perlu pendampingan dan bantuan banyak mengingat usianya yang masih 16mo. 

🌷Strategi melatih kemandirian 
Dan strategi latihan kali ini adalah : 
  1. Usahakan membuatnya merasa senang dan nyaman dengan kegiatan mandi terlebih dahulu, hindari perasaan terpaksa dan membuatnya tak nyaman atau menangis. 
  2. Dengan perasaan senang maka anak akan tertarik dengan kegiatan di dalamnya termasuk memakai sabun dan shampo sendiri
  3. Memberi contoh terlebih dahulu melalui gerakan tangan dan tubuh seolah-olah akupun memakai shampo dan sabun seperti Maryam
  4. Mulai memberi kesempatan untuk memakai sabun dan shampo sendiri sambil terus diarahkan dan diberi contoh bagaimana dan bagian mana saja yang diberi sabun dan shampo. 
  5. Memberi apresiasi berupa pujian ketika ia berhasil melakukan kegiatannya meskipun masih perlu banyak diarahkan. 

🌷Suksesku hari ini 
"MasyaaAllah Maryam pintar bisa pake sabun dan shampo sendiri, Maryam anak pin.." aku mencoba memujinya saat kami keluar kamar mandi dan selseai dengan kegiatan mandi. 
"tal.." jawabnya senang dan puas. 
Bagiku keberhasilan dan sukses hari ini bukan dari seberapa berhasil dia bisa expert dengan kegiatannya namun ketika ia merasa senang dengan kegiatannya tanpa merasa terpaksa dan ia terlihat berusaha untuk belajar adalah sebuah kesuksesannya hari ini. Alhamdulillah. 
Selain melatih kemandirian dalam hal memakai sabun dan shampo hari ini, aku pun juga kembali melatihnya dengan kegiatan mengupas pisang sendiri, seperti yang kami lakukan kemarin. Kali ini aku mencoba memberikan jenis pisang ambon. 
"De, bismillah dulu ya. Bis...?" 
"Bis .. Iyah.." 
Maksudnya bismillah, lalu aku mulai mengarahkan lagi mengupas pisang dan ia pun mulai mengupasnga sendiri. Satu lembar kulit pisang ia berhasil kupas dan kedua kali ia kupas seluruhnya dengan mudah dan langsung masuk mulut. MasyaaAllah Alhamdulillah ya De. 
"Cicang. cicang..(pisang.. pisang)" ucapnya senang setelah berhasil mengupas seluruh kulit pisang.

"Appah.. Appah. " kembali ia berseru saat melihat kulit pisang yang telah berhasil ia kupas. 

"Ayo buang yaa ke tempat sampah.." 
Ia pun tanpa menunggu pisang yang ditangannya habis lalu bergegas pergi ke dapur mencari tempat sampah dan membuang kulit pisang lalu kembali padaku dengan raut wajah yang bahagia. MasyaaAllah. 



🌷Tantanganku hari ini
Tantanganku hari ini adalah mencoba membuat Maryam merasa senang dan nyaman dengan kegiatannya terlebih dahulu sebelum memulai melatih dan mengarahkan berbagai kegiatan kemandirian untuknya. Karena sesuatu yang dimulai dengan perasaan senang dan nyaman akan membawa semangat dan perasaan senang melakukan kegiatan lainnya. 

🌷Suksesku hari esok 
InsyaaAllah aku akan mencoba lebih tenang dan sabar, mencari cara agar sebelum melatih dan mengarahkan anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan nyaman untukku dan untuk anak-anak. InsyaaAllah aku akan mencoba lagi melatih memakai sabun dan shampo sendiri di hari esok untuk Maryam. 

🌷Perasaanku hari ini adalah sangat senang dan bahagia karena Alhamdulillah biidznillah Maryam juga senang dan bersemangat dengan kegiatannya hari ini. Barokallahu fiik 

Fitri Yani Sari
IP Bandung

#harike2
#tantangan15hari
#zona2kemandirian
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Hari 1 #Kepompong

Untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik tentu saja ada tahapan metamorfosis. Dari yang awalnya sebagai telur, ulat, kepompong dan jadilah kupu-kupu.  Di tahap telur aku diajak untuk lebih menyelami diri sendiri. Melihat potensi dan menemukan apa yang menjadi bahagiaku. Di tahap ulat, berbagai makanan dilahap agar tetap menjadi seekor ulat yang sehat dan lincah. Makanan yang dilahap tak sembarangan, harus bergizi dan tentunya sesuai dengan kesukaan.  Tibalah di tahap kepompong. Disini aku diajak untuk lebih percaya kepada diri sendiri. Berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan yang terbaik, berproses waktu demi waktu menumbuhkan ,melatih berbagai kekuatan, kemampuan agar kelak sudah siap ketika menjadi seekor kupu-kupu.  Dari beberapa hal yang telah dilahap, dipelajari di tahap ulat aku memilih satu hal yang akan dilatih selama tahap kepompong. Setelah mempertimbangkan strong why dan idikator apa yang akan dicapai akhirnya aku memilih latihan "tidak mudah memarahi anak"...

Sahabat

Sahabat, Kadang aku terenyuh dengan kata sahabat, bukan karena aku miliki banyak sahabat atau aku punya sahabat yang begitu istimewa. Namun aku terenyuh dengan kata sahabat karena berbagai pengalaman yang aku temui dengan sosok bersama sahabat. Betapa tidak, banyak hal yang aku alami dengan banyak sahabat yang berbeda pula. Dari mulai aku beranjak di sekolah dasar hingga saat ini. Dengan berbagai cerita yang tak hentinya menuai pengalaman menarik untuk diingat bahkan menarik pula untuk segera dilupakan. Saat ini aku mengenal seseorang, tak perlu lah aku katakan siapa dia. Entah bisa aku bilang dia sahabat, teman, atau mungkin rekan kerja. Sebutan yang sebetulnya tak perlu pula aku pikirkan. Yang ku tahu bahwa kita berteman, itu saja. Uniknya, ini adalah pengalaman baruku bertemu dengan seorang teman yang “berbeda” denganku. Banyak hal yang berbeda diantara kita, bahkan urusan keyakinan. Tapi banyak pula kesamaan pandangan global bahkan untuk hal yang detail yang sebetuln...