Langsung ke konten utama

Postingan

Fii Amanillah Abi

Postingan terbaru

Mentorship #7

Mentorship #6

Subhanallah, tantangan sekali di pekan ini. Qodarullah handphone sedang tidak baik-baik saja. Akibatnya beberapa tugas dan amanah molor pengerjaannya termasuk jurnal ini. Tapi, alhamdulilah biidznillah Allah mudahkan aku kerjakan jurnal sebelum deadline. 

Mentorship #5

Bagi sebagian orang, jujur dan mengakui kesalah adalah sebuah hal yang mudah saja. Tapi mungkin bagi sebagian orang ini begitu sulit dan merasa harus merendahkan sisi keegoisannya. Di pekan ini kami ditantang untuk jujur mengakui kesalahan. Dan inilah sebuah kejujuran, semoga dengannya bisa menjadi semangat kembali untuk memperbaiki dan lebih baik lagi.  Pekan ini akupun entah kenapa merasa rindu dengan sang buddy. Hay dirimu Oktavia Winarti  aku tau kita lagi berproses sama-sama dengan cara dan tujuan yang berbeda. Tapi semoga semangat kita sama ya, semangat untuk tetap berjuang meraih apapun yang kita inginkan tanpa sedikitpun melupakan keterlibatan doa pada Yang Maha Kuasa atas segalanya. Allah Azza Wa Jalla. 

Mentorship #4

Memasuki pekan ke 4. Aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk bernafas, bersyukur masih diberi kesempatan untuk melakukan berbagai hal yang menjadi targetku di pekan ini. Alhamdulillah. Seperti yang ku targetkan di deadline pekan ini, aku melakukan terapi syukur, memperbanyak syukur dari sekecil apapun yang ada dari yang kulihat, yang kudengar, yang kurasa, yang kusentu dan kucium serta yang ku punya. MasyaaAllah.  Dan inilah ceritaku pekan ini. 

Mentorship #3

Mentorship #2

Alhamdulillah jumpa di pekan kedua tahap kupu-kupu. Wah aku senang nih bakalan ada tahap mengobrol dengan mentor. Entah kenapa aku selalu excited ketika harus mengobrol dengan teman, baik melalui call atau vc dibandingkan dengan via chat saja.  Tapi tak menutup kemungkinan ada perasaan takut juga dan kikuk di awal. Apalagi saat vc dengan mentee, aku takut salah menyampaikan hihi. Tapi ini jadi pengalaman yang seru sekali. Bismillah.  #institutibuprofesional #hutankupukupu #tahapkupukupu #goalskupukupu

Mentorship #1

Berat sekali rasanya ada di tahap ini. Jujurly sewaktu ada cerita dan panduan mentorship dengan harus punya personal branding lalu membuat CV rasanya insecure parah. Bukannya apa-apa, karena aku merasa kemampuanku ya hanya sekedar untuk diri saja. Merasa tak ada yang expert di diriku. Apalagi saat melihat begitu banyak CV yang luar biasa keren, auto semakin insecure. Pilihannya hanya 2. Aku mundur dengan alasan diriku yang insecure dan tak pernah tahu akan seperti apa di depan sana dan aku maju saja dengan mencoba PD dengan diriku sendiri mengalahkan rasa insecure dan aku akan tahu bagaimana setelah ini. Apakah aku akan semakin berkembang dan lebih baik atau malah semakin bertambah ke insecure-anku ini.  Dan akhirnya, bismillah biidznillah aku masih diberi kesempatan disini. Aku mencoba mengalahkan keraguan dan insecure itu dengan berani mencoba. Hasilnya nanti bagaimana, apakah akan dapat mentee atau tidak itu mungkin bukan tujuanku. Tujuanku adalah aku masih bisa belajar disini sebag

Jurnal Puasa Pekan 4 #Kepompong

Alhamdulillah, berasa pen teriaaaaak yang kenceng loh inituh. Sampai juga di hari terakhir puasa yang cuma 4 hari ini. Bukan karena aku telah berhasil menaklukan tantangan dan puasa aku bersyukur tapi karena aku berhasil menantang diri sendiri meskipun banyak Lika liku di dalamnya dan belum optimal juga. Seperti cerita yang ada di dalam jurnal harian, banyak sekali warna warni yang kujalani sejalan dengan badge yang kudapatkan pula. Berwarna warni. Itu artinya memang masih perlu perbaikan dan komitmen lagi setelah ini. Bolehlah setelah ini sejenak merefresh diri dan selonjoran dikit melepas lelah.  Dan setelah itu yuk wahai diri kita bergerak lagi menantang diri dan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki. Bismillah.. Ohiya ada surat juga untukmu, semoga berkenan membaca surat di puasa terakhir ini ya.  Oktavia Winarti

Hari 30 #Kepompong

Biidznillah sampai juga di hari ke 30. Aku memang menargetkan satu tantangan tapi nyatanya dalam praktek keseharian tantangan-tantangan pelengkap lainnya pun bermunculan dengan sendirinya, tentunya atas izin Allah. Selama berproses aku sadar jauh dari kata maksimal bahkan mungkin untuk dikatakan optimal pun belum. Masih perlu perbaikan di sana sini. Aku sadar setiap proses yang kulalui adalah bagian dari sebuah usaha yang hasilnya pun akan sebanding dengan apa yang diusahakan. Yang ku tahu, aku saat ini sudah berniat untuk berubah menjadi lebih baik dan aku pun sudah mencoba berproses dengan izin Allah.  Kegagalan dalam setiap prosesnya seharusnya aku jadikan cambuk untuk lebih baik di hari berikutnya. Tapi ternyata tak semudah itu , tak seperti membalikan telapak tangan karena aku pun tak tahu akan ada apa di masa depan sana , akan ada kejadian seperti apa setelah ini. Dan hal ini menjadikan aku untuk harus terus belajar dan latihan.  Tapi tak apa, aku mengapresiasi diriku sendiri den