Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Catatan Ramadhan

Bandung, 09 Juni 2013 Segores Pena Untuk Ayah  Ramadhan ! Ya, itulah momen yang selalu aku tunggu-tunggu di setiap tahunnya. Bulan yang selalu penuh dengan berkah dan kehangatan. Baik itu kehangatan dari keluarga, sahabat, kerabat, tetangga, dan semua umat muslim. Namun, ada yang berbeda dalam ramadhan kali ini. Jika sampai umurku pada ramadhan taun ini mungkin inilah taun ketiga ramadhanku dilalui tanpa sosok pangeran hebatku. Sosok pangeran kehidupan yang gagah berani, berwibawa, teduh , dan menawan. Ayahku.. Selama dua tahun berlalu ramadhan selalu memberi kesan ganda dalam benakku. Kesan bahagia dan terharu karena masih diberi kesempatan menghirup udara kesejukan bulan yang penuh barakah, melewati berbagai hiruk pikuk kegiatan bermanfaat dan berpahala dalam buaian hari-hari selama ramadhan berlangsung. Menjalin berbagai ukhuwah islamiyah yang memberi kehangatan dan keharmonisan jiwa-jiwa penuh harap. Harapan yang cuma satu ! Mendapat keberkahan dan keridhoan All

A Little Scratch About Love

Rabb, masih bisakah semua ini tersimpan dalam benakku ? Dalam bait-bait kata yang hanya terucap lewat denyut nadiku, tanpa ada seorang pun yang mengerti sepatah pun bahasa kalbuku.. Selalu berteman sepi dalam rona hidup yang dulu seperti pelangi ! Selalu bernaung dibalik tirai ketegaran menyimpan beribu bahasa ! Masih bisakah mendung kembali cerah? Setelah kelam dan sepi membelenggunya? Masih bisakah lara berganti senyuman? Tanpa harus ada lagi tetesan deras di balik kelopak yang tlah cukup lelah ? Aku hanya inginkan pelangi diantara mendungnya awan-awan Aku juga inginkan sebatang pohon rindang tuk naungi raga dan jiwa yang berpeluh Bila saja aku boleh meminta bolehkah aku memiliki sebuah cinta Cinta yang Kau ridhoi yang tanpa sedikitpun mengurangi rasa cintaku pada-Mu Cinta yang tulus, berakar ridho-Mu ya Rabb.. Cinta yang mengerti bahasa kalbuku yang bisa menjadi pelangi dan pohon rindang di hidupku menghapus tetesan-tetesan yang hingga kini belum surut. Menggantikan

?

Tuhan, salahkah semua ini? Salahkah jika kepingan rasa ini terus bersemayam jauh dan melekat di dinding nuraniku tak sedikitpun goyah dan terlepas dari semua angan-anganku apakah ini hanya akan menjadi tuturan cerita yang sarat akan tanya menanti dan menanti tanpa jawaban bertahan dalam kebisuan terdiam dalam kegundahan jiwa ataukah takdir berpihak padaku membuatnya bukan sekedar cerita yang bertutur lewat mimpi dan angan namun cerita yang nyata dalam sebuah perjalanan hidup ! *z..

Sepucuk Kerinduan

Jika jemariku masih bisa menari bersama pena, takkan gusar dan takkan lelah ku goreskan ukiran namamu Jika mulutku masih bisa berucap takkan jemu ku ucapkan bait-bait doa penuh kerinduan untukmu Jika hatiku masih bisa merasa, takkan ku biarkan rasa sayang dan rasa rindu ini menghilang ditelan waktu.. Jika mata ini masih bisa untuk memandang, inginku selalu bisa melihat cahaya matamu diantara kelipan bintang di kala malam Dan, jika aku masih diberi kesempatan untuk bermimpi, aku ingin selalu ada dirimu dalam tiap mimpi indahku, karena sesungguhnya rindu ini selalu ada Ayah !!

Sosok Menawan Berbalut Qalbu yang Bersih

.. Sosok Menawan Berbalut Qalbu yang Bersih .. “ Harumnya qalbu lebih penting dibandingkan harumnya bunga di hari lebaran “ Kata – kata itu masih terngiang di telingaku, jelas terekam dalam ingatanku. Lagi-lagi aku merasakan kata-kata ayah meresap ke dalam nuraniku. Ayah selalu mengajariku banyak hal tentang hidup, tentang manusia, tentang dunia, tentang akhirat, tentang hati ! Qalbu ! Qalbu ! itu yang selalu ayah tekankan di setiap kata-katanya. Menurutnya qalbu adalah hal yang terpenting dalam diri manusia, karena dengan qalbu seseorang bisa berbuat baik dan karena qalbu pula seseorang bisa berbuat sebaliknya. Qalbu adalah dasar dari semua perbuatan yang dilakukan. Ayah selalu berpesan agar anak-anaknya menjaga qalbu-nya . menjaganya agar tetap bersih, tetap suci dan tidak terkotori oleh hal-hal yang buruk. Ayah, memang bukanlah sosok seorang yang sempurna, namun ia selalu menjadi sosok paling sempurna di mataku. Tak ada duanya dan tak akan bisa digantikan oleh s

Surat Kecil Untuk Ayah

Surat Kecil Untuk Ayah Teruntuk ayah yang jauh disisi-Nya.. Begitu sakit rasanya ketika beribu-ribu Bahkan berjuta-juta rasa rindu ini bergejolak dalam asa ku Menari nari dalam setiap kedipan kelopak mataku Terngiang dalam setiap alunan suara yang kudengar Terasa dalam setiap denyut nadiku Terhirup dalam setiap helaan nafasku Teruntuk ayah yang selalu aku cintai.. Sepi rasanya saat dirimu tak lagi ada disampingku Ketika aku tak dapat menatap mata teduhmu lagi Ketika aku tak dapat mendengar suara bijakmu Ketika aku tak dapat mencium tanganmu Ketika aku tak dapat bersua denganmu Ketika aku tak lagi dapat bermain bersama mimpi denganmu Ketika aku tak dapat belajar apapun darimu ! Teruntuk ayah yang selalu aku banggakan.. Tak kan ada lagi sosok ayah sepertimu Sosok yang begitu mempesona dengan balutan hati, perasaan dan sikapmu yang begitu menawan ! Hadirmu dan tempatmu takkan pernah tergantikan Tak kan kubiarkan sosok lain merenggut apa