Langsung ke konten utama

Bermain Air


Latepost. 

Hari ini Qonita & Maryam mencoba ikutan tema bermain dari @quranbasedplay yaitu bermain air. 


Biasanya Ummi bingung setiap harinya, mau main apa ya sama anak-anak ? 

Tapi Alhamdulillah semenjak ikutan nimbrung di @quranbasedplay jadi punya plan main yang Alhamdulillah nya juga bukan cuman main aja tapi bener-bener based Al Qur'an. 

Setiap hari Gummin share satu ayat Al-Quran yang bisa kita narasikan kepada anak sebelum bermain yang tentu saja tema mainnya sesuai dengan ayat tersebut. 


Jadi, Alhamdulillah selain bermain anak-anak juga mendapat penanaman tauhid sejak kecil bahwa segala sesuatu di dalam Islam ada loh dalam Al Qur'an. 


Misalkan tentang air ini, sebelum main Ummi coba read-aloud kan ayat Al Qurannya. Tentang siapa yang menciptakan air, dari mana saja sumber air dan untuk apa saja. 


Lalu dilanjutkan dengan bermain eksperimen perjalanan air ceritanya, eh ternyata Ummi sepertinya salah memakai gelas (ketinggian) jadi, proses perjalanan air nya lambat hihi tak apa tapi sedikit si Kakak bisa melihat proses terjadinya perjalanan air.



 Setelah itu kami bermain diluar, bermain memindahkan air dari satu wadah ke wadah yang lainnya menggunakan spons.Mereka berlari-lari kecil dan terlihat senang dengan kegiatannya. MasyaaAllah serunya anak-anak bermain. 


Manfaat aktifitas 

- Mengenal ciptaan Allah 

- Melatih motorik si Kecil 

- Melatih kesabaran




#quranbasedplay

#idemainanak

#idemain


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fii Amanillah Abi

Sebuah cerita pengalaman seorang anak berusia 6 tahun saat qodarullah harus ditinggal dalam waktu yang cukup lama oleh ayahnya. Cerita ditulisnya dalam buku tulis bertuliskan tangan, sesuai bahasa yang ia tahu dibantu pertanyaan-pertanyaan pemantik dari Ummi agar alurnya pas.  Dibukukan dalam sebuah ebook yang bisa dibaca dan digunakan oleh siapapun untuk kebutuhan literasi. Tidak untuk dikomersilkan.  Salam literasi  Unduh cerita versi pdf di  Fii Amanillah Abi Cerita versi audio book di  Audio Book  atau  https://www.instagram.com/reel/CycAcd2yTq2/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Puasa Pekan 3 #Kepompong

Waktu begitu cepat berlalu. Rasa-rasanya 24 jam dalam sehari begitu singkat buatku, astagfirullah. Betapa manajemen waktuku amburadul. Bahkan aku pun sering lupa tanggal berapa. Aku pun lebih sering menarik diri dari dunia maya, sedikit sekali waktuku yang kugunakan untuk bersosial media akhir-akhir ini, hingga suamiku sendiri jarang bisa berkomunikasi denganku, aku merasa lebih sibuk di kehidupan nyata dengan kegiatan domestik dan target-target yang belum tercapai. Bahkan menulis jurnal harian pun kadang rapel dan sudah banyak sekali yang hanya menulis di template tanpa caption. Pekan ini begitu menyita tenaga fisik dan batinku. Qodarullah.  Sampai tiba juga di hari dimana aku bisa menulis jurnal ini. Kutulis saat anak-anak terlelap tidur siang. Jurnal puasa pekan 3.  Ko bisa? Udah 3 pekan aja pekan puasa menjadi kepompong, tapi aku merasa belum menjadi lebih baik huhu. Kemana aja aku selama ini?  Diantara puasa dan tantangan mungkin tak ada bedanya, sama-sama masih bany...

Pantulan Warna Zona 4

Alhamdulillah, 15 hari berlalu dengan semua kegiatan yang dilalui bersama. Bukan hal yang tak biasa sebenarnya kita berkegiatan di 15 hari ini, karena sebenarnya setiap hari pun kamu selalu bertanya,  "Ummi, habis ini kita ngapain? Ummi kita belajar yuk!" Ya, biasanya kalimat itulah yang keluar dari sosok kamu yang sudah mulai memiliki habbit tersendiri setiap harinya. MasyaaAllah, tanpa Ummi sadari ternyata kamu memang sedang banyak bertumbuh dan berkembang dengan segala kecerdasan yang kamu miliki. Membuat Ummi menjadi sosok yang harus terpaksa kreatif dalam membersamaimu dengan berbagai kegiatan yang bukan hanya sebagai pengisi waktu saja. Namun, banyak tujuan di dalamnya.  Dimulai dengan rasa ingin memulai belajar dan berkegiatan, rasa ingin tahu dan berusaha menaklukan setiap proses belajar. Disana Ummi pun banyak belajar, jika saja kamu adalah sosok kecil yang selalu bersemangat untuk belajar dari hari ke hari dari waktu ke waktu mengapa Ummi sebagai sosok dewasa tak bi...