Langsung ke konten utama

Membereskan Bekas Makan

Hari ke 10

Melatih Kemandirian Anak


Membereskan Bekas Makan 

🌷 Temuanku hari ini

"Kak, kok makannya berantakan lagi"
Saat kulihat remah-remah nasi berserakan d karpet bahkan di baju dan celananya. Padahal memang selama ini aku sering memberikan sounding dan mencontohkan bagaimana agar bisa makan rapi dan tanpa berantakan banyak. 
Maka, setelah sebelumnya Alhamdulillah si Kakak menjadi senang dan nagih dengan kegiatan mencuci piring. Kali ini aku akan mencoba melatih ia untuk membereskan bekas makannya sendiri. Untuk melakukan proses makan sendiri memang ia sudah terbiasa namun untuk membereskan setelahnya ia selama ini memang terlihat kurang tertarik. 

🌷Strong Why

Agar ia lebih terbiasa bertanggung jawab untuk dirinya sendiri. Juga agar ia bisa lebih rapi ketika makan karena semakin ia berantakan ketika makan maka semakin banyak yang harus ia bereskan.  
Dan tak selamanya aku ada untuk dirinya maka dimulai dari hal kecil dan hal yang ia bisa lakukan aku akan melatihnya mandiri.

🌷 Strategi Melatih Kemandirian

✓Aku memulai dengan memberikan sounding di awal, memberi contoh bagaimana makan yang baik dan rapi agar tak banyak  remah nasi yang berserakan. 
✓Dan ketika selesai makan, aku pun mulai dengan tega memberi arahan agar ia membereskan bekas makannya sendiri. Kusiapkan sapu dan pengki kecil untuknya. 
✓Memberi contoh cara menyapu remah-remah dan memasukkannya ke pengki.
✓ Melakukan berbagai negosiasi dan bujukan agar ia mau melakukannya. 
√ Mengapresiasi setiap usahanya

🌷Suksesku hari ini

Alhamdulillah meski memulai dengan drama dahulu, karena penolakan si Kakak. Akhirnya ia mau melakukannya dengan perlahan, tentu saja tidak semua ia bereskan. Aku membiarkannya dulu membereskan semampunya lalu aku yang melanjutkannya. Good job Ka !

🌷 Tantanganku hari ini

Aku harus lebih bersabar ketika berbagai alasan penolakan ia lontarkan untuk kegiatan ini. Dan aku harus dengan konsisten merasa tega untuk melatihnya, karena memang ini tak mudah.  

🌷Suksesku hari esok 

InsyaaAllah aku akan mencoba konsisten melatih kegiatan ini lagi sampai ia benar-benar merasa senang melakukannya tanpa terpaksa. 

🌷Perasaanku hari ini sedikit kecewa tapi tetap mengapresiasi si Kakak karena setelah ini ia bersemangat untuk mencuci piring 

🌷Respon si kakak terlihat kurang bersemangat dan melakukan berbagai penolakan meskipun akhinya ia lakukan juga. Alhamdulillah tak apa ya Nak namanya juga proses belajar. Terima kasih untuk kerjasama nya.

Fitri Yani Sari
IP Bandung

#harike10
#tantangan15hari
#zona2kemandirian
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Hari 1 #Kepompong

Untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik tentu saja ada tahapan metamorfosis. Dari yang awalnya sebagai telur, ulat, kepompong dan jadilah kupu-kupu.  Di tahap telur aku diajak untuk lebih menyelami diri sendiri. Melihat potensi dan menemukan apa yang menjadi bahagiaku. Di tahap ulat, berbagai makanan dilahap agar tetap menjadi seekor ulat yang sehat dan lincah. Makanan yang dilahap tak sembarangan, harus bergizi dan tentunya sesuai dengan kesukaan.  Tibalah di tahap kepompong. Disini aku diajak untuk lebih percaya kepada diri sendiri. Berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan yang terbaik, berproses waktu demi waktu menumbuhkan ,melatih berbagai kekuatan, kemampuan agar kelak sudah siap ketika menjadi seekor kupu-kupu.  Dari beberapa hal yang telah dilahap, dipelajari di tahap ulat aku memilih satu hal yang akan dilatih selama tahap kepompong. Setelah mempertimbangkan strong why dan idikator apa yang akan dicapai akhirnya aku memilih latihan "tidak mudah memarahi anak"...

Sahabat

Sahabat, Kadang aku terenyuh dengan kata sahabat, bukan karena aku miliki banyak sahabat atau aku punya sahabat yang begitu istimewa. Namun aku terenyuh dengan kata sahabat karena berbagai pengalaman yang aku temui dengan sosok bersama sahabat. Betapa tidak, banyak hal yang aku alami dengan banyak sahabat yang berbeda pula. Dari mulai aku beranjak di sekolah dasar hingga saat ini. Dengan berbagai cerita yang tak hentinya menuai pengalaman menarik untuk diingat bahkan menarik pula untuk segera dilupakan. Saat ini aku mengenal seseorang, tak perlu lah aku katakan siapa dia. Entah bisa aku bilang dia sahabat, teman, atau mungkin rekan kerja. Sebutan yang sebetulnya tak perlu pula aku pikirkan. Yang ku tahu bahwa kita berteman, itu saja. Uniknya, ini adalah pengalaman baruku bertemu dengan seorang teman yang “berbeda” denganku. Banyak hal yang berbeda diantara kita, bahkan urusan keyakinan. Tapi banyak pula kesamaan pandangan global bahkan untuk hal yang detail yang sebetuln...