Foto diambil dari flyer webinar di tele grup |
Ini ceritaku.
Ketika tahu bahwa Ibu Profesional punya program baru bernama Dapur Ibu Profesional yang infonya sudah wara wiri di beberapa wag, sebenarnya aku enggan berpikir untuk ikut serta mengikuti program tersebut. Karena aku tahu kemampuan memasakku jauh seperti orang-orang. Tapi, memang aku suka memasak. Aku suka memasak untuk suami dan anak-anak. Bahkan rasanya hampir tiada hari tanpa uprek di dapur. Baik itu memasak untuk menu makan maupun menu camilan untuk keluarga. Semua itu aku lakukan dengan senang. Meskipun aku tahu skill memasakku hanya sedikit.
Jadi hanya kubaca saja pengumuman pendaftaran Dapur Ibu Bersama itu. Tapi, karena aku penasaran maka ku follow lah IG DIB yang qodarullah ternyata sedang ada IG Live penjelasan tentang program ini dengan narasumber mba Anggi Yukaesa.
Dengan penjelasan yang asyik Mba Anggi menuturkan berbagai hal tentang DIB yang akan berkolaborasi dengan salah satu produk SKM bernama Frisian Flag.
Dari penuturan Mba Anggi ternyata aku mengambil kesimpulan bahwa tidak ada syarat 'sudah mahir' memasak untuk mengikuti DIB ini. Wah akupun semakin bersemangat untuk mengikuti live IG nya mendengarkan berbagai penjelasan yang bisa aku tangkap. Sampai pada akhirnya bismillah aku memberanikan diri mengikuti alur pendaftaran. Tentu saja dengan harap-harap cemas akan diterima atau tidak. Tapi tak apa, yang penting aku sudah mencobanya.
Selang beberapa waktu, terdapat email dan pemberitahuan WA bahwa aku harus gabung di grup webinar. Semua peserta wajib mengikuti webinar ini selama 2 hari berturut-turut di jam yang sama.
Aku excited sekali, karena melihat siapa yang akan menjadi narasumber adalah orang-orang yang kompeten di dalamnya.
Webinar hari pertama dipandu oleh host yang berpengalaman yaitu Mba Dora Angela. Pemaparan materi diisi setelah sambutan-sambutan perwakilan dari pihak-pihak terkait. Termasuk gurunda kami yaitu Ibu Septi Peni Wulandani.
Aku senang sekali berada di webinar ini, duduk bersama dengan teman-teman yang lainnya untuk kemudian bersiap diri menjadi gelas kosong yang akan diisi berbagai pengetahuan.
Pengisi materi pertama yaitu dari Ibu Dra. Yunida Nugrahanti Soedarto, Apt, MP sebagai Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM RI.
Foto screenshoot diambil saat sesi pemaparan materi |
MasyaaAllah, beliau memaparkan tentang UMKM Naik Kelas.
Dimulai dengan penjelasan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memproduksi pangan sesuai standar. Banyak hal yang baru aku mengetahuinya, misalnya tentang konsep kemanan pangan yang baik seperti apa, bahaya pangan itu apa saja dan cara menghindarinya, tentang berbagai kelompok resiko pangan serta regulasi di bidang pangan yang menyangkut juga undang-undang dan peraturan-peraturan pemerintah terkait pangan ini. MasyaaAllah ini benar-benar ilmu baru yang aku dapatkan langsung dari orang yang kompeten di bidangnya.
Aku mengambil insight bahwa dalam memproduksi pangan kita tidak boleh asal-asalan dan sembarangan, harus memperhatikan berbagai aspek agar pangan yang kita produksi sesuai standar dan tentunya aman untuk kehidupan.
Tak hanya cukup disitu, Ibu Dra. Yunida pun menjelaskan tentang bagaimana caranya UMKM bisa naik kelas. Selain mengetahui berbagai kendala UMKM yang biasa terjadi, kami pun dibekali dengan cara atau upaya agar UMKM bisa meningkatkan kualitasnya dari berbagai aspek.
Dan ternyata selama ini pun sudah bergerak dalam upaya pemberdayaan UMKM Produsen dan Peritel berupa pembinaan, pelatihan, program orang tua angkat, dan lain-lain. MasyaaAllah tentu saja ini juga menjadi hal yang baru aku ketahui saat ini.
Di akhir sesi pun beliau menyampaikan tentang cara peredaran pangan olahan yang baik atau CPerPOB. Kemudian kami diberi tahu bahwa untuk berbagai akses informasi BPOM terkait UMKM yang bisa diakses oleh masyarakat saat ini bisa didapatkan melalui istanaumkm.pom.go id, standarpangan.pom.go.id atau di registrasipangan.pom.go.id/RumahRPO/.
Setelah sesi beliau berkahir Kak Dora memberikan sedikit refresh dengan bermain game seru-seruan. Wah aku excited sekali mengikuti walaupun pada akhirnya tidak keluar sebagai pemenang hehe.
Dilanjutkan dengan pemateri kedua yaitu dari Mba Stefanie Kurniadi sebagai COO Foodizz, seorang praktisi bisnis kuliner.
Wah disini kita dibekali juga dengan berbagai strategi pemasaran berbasis digital. Inilah strategi pemasaran yang kekinian saat ini kan? Dan tentu saja aku pun juga senang menyimak materi ini, meskipun untuk mempraktekkannya nanti sangat membutuhkan waktu dan latihan.
Foto screenshoot diambil saat sesi pemaparan materi |
Insight yang diambil pada materi yang ini adalah kunci sukses pemasaran digital itu tidak bergantung hanya pada satu aspek saja. Ada berbagai aspek yang mempengaruhi dan harus diperhatikan. Diantaranya fokus di media dan cara berkomunikasi yang populer, bangun brand yang memiliki authority, memiliki WOW effect, kuasai teknis channel-nya dan kemampuan eksekusi yang baik.
MasyaaAllah ilmu baru lagi. Webinar hari pertama pun ditutup dengan sesi kuis kembali bersama Mba Dora akan tetapi kali ini aku tak bisa mengikuti karena qodarullah hp-ku lowbat.
Memasuki hari kedua di jam yang sama. Qodarullah aku sedang tidak di rumah. Tapi, saking antusias dan excitednya ingin ikut webinar yang katanya ada bocoran akan ada demo masak maka akupun berusaha mengikutinya meskipun harus nebeng duduk di sebuah rumah makan. Hehe.
Pemateri hari kedua seperti biasa dipandu dengan MC keren Kak Dora dan pemateri seorang chef yaitu Chef Nanda Young yang juga sebagai food consultan Frisian Flag Indonesia.
Pada materi pertama, kami kembali menjadi gelas kosong yang siap diisi dengan kucuran ilmu-ilmu yang bermanfaat.
Chef Nanda menyampaikan tentang seluk beluk memulai usaha kuliner. Cocok ! Ilmu ini yang aku cari sebagai seseorang yang awam dan pemula dan ingin sekalj memiliki usaha kuliner. Sesi ini kami dibekali dengan penjelasan mengenai string why kenapa memilih usaha kuliner. Dilanjut dengan tips-tips apa saja yang bisa dilakukan oleh seorang pengusaha kuliner. Dan juga dibekali dengan cara menghitung food cost. Hmm untuk pemula sih penjelasan beliau mudah sekali dipahami yaa tapi belum tau nih bagaimana prakteknya nanti.
Setelah selesai pemaparan materi, tibalah saatnya yang ditunggu-tunggu yaitu demo masak. Waah seru sekali. Chef Nanda melakukan live cooking di dapurnya dengan membuat makanan dan minuman yang tentunya bahan utamanya adalah SKM Frisian Flag.
Aku perhatikan step by step chef memasak meskipun sesekali terganggu oleh sinyal karena qodarullah di luar juga sedang diguyur hujan dan sesekali ada petir.
Menu camilan yang chef buat terlihat sederhana, menggunakan bahan-bahan yang mudah di dapat tapi aku lihat hasilnya menjadi sangat menarik dan istimewa. Bola Ubi Coklat Lumer Cocopandan. Jika biasanya ubi hanya dibuat bola ubi maka disinj chef memberikan resep yang berbeda dengan membuat ubi ditambah bahan pelengkap lain dan tentunya SKM dari Frisian Flag menjadi camilan yang istimewa, MasyaaAllah. Tak hanya ditampilkan cara memasak, chef juga memberi tahu bagaimana plating yang menarik baik ketika untuk dikemas maupun dalam piring saja. Wah benar-benar jadi terlihat mewah.
Menu kedua, chef membuat minuman dari nanas. Es Jelly Nanas Susu Frisian Flag. Duh duh duh jangan ditanya deh yang ini juga membuat ngiler. Dari tamplanny saja sudah menggiurkan dengan kesegarannya. Diajari juga cara penyajian es ini. Benar-benar ilmunya dibagi loh.
MasyaaAllah jadi ingin cepat-cepat recook nih.
Dengan berakhirnya sesi masak dan kuis maka berakhir pula webinar dapur ibu bersama X Frisian flag.
Alhamdulillah, aku merasa beruntung bisa mengikuti webinar ini. Mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan yang InsyaaAllah bermanfaat. Terima kasih atas kesempatannya Dapur Ibu Bersama.
Salam hangat
Fitri Yani Sari
IP Bandung
Nb : Jika ada tulisan dan foto yang tidak berkenan mohon maaf dan mohon disampaikan koreksinya 🙏
#dapuribubersamaXfrisianflag
#KLIP
Komentar
Posting Komentar