Langsung ke konten utama

Tahap Ulat Pekan #8



Pekan terakhir tahap ulat. Alhamdulillah, biidznillah berada di tahap ini. Pekan yang menyenangkan sekali. Karena disini ada yang namanya 'buddy system' mungkin kalau bahasa kekiniannya, besti kali yah. Hehe. 
Intinya pekan yang fokus menemukan buddy sebagai tambatan hati yang akan menemani penjelajahan di hutan pada tahap selanjutnya. Wah sesuatu yang membuatku senang dong karena akan memiliki teman seperjuangan hihi. 

Seru sekali menyimak obrolan di wag regu 9. Banyak cerita menarik bagaimana teman-teman menemukan buddynya. 
Ada yang dengan sigap melamar lalu kemudian gayung bersambut, lamarannya diterima. Ada juga yang melamar tapi kemudian ia ditolak karena incerannya sudah memiliki buddy lain, ada juga yang dilamar dan ternyata mereka saling menginginkan satu sama lain. Haha geli geli lucu. Ada juga yang harap-harap cemas menunggu jawaban incerannya. Ada yang dicomblangin. Ada yang belum dapat buddy dan dibantu dicarikan oleh temannya, ada yang jadi Mak comblang dan kisah-kisah seru lainnya. Kami di regu saling bantu dan menyemangati satu sama lain. Terlebih ketua regunya care sekali dengan kami. 

Ada proses, melamar, dilamar atau mungkin menolak dan ditolak disini. Tapi, yang kunang-kunang sampaikan bahwa tetaplah kedepankan adab. Lakukan adab yang baik ketika melamar, dilamar atau melakukan penolakan. 
Alhamdulillah pada kesempatan ini, setelah bergalau ria mau melamar atau menunggu dilamar, biidznillah ternyata aku dilamar. Tentu saja aku sambut dengan riang. 











Itu dia ceritaku bertemu dengan buddy-ku yang tak lain dia adalah Oktavia Winarti si adek cantik dan cerdas penulis blog. 




Alhamdulillah, semoga bermanfaat ya ! 

#buncek3
#tahapulatpekan8
#buddysystem



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Hari 1 #Kepompong

Untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik tentu saja ada tahapan metamorfosis. Dari yang awalnya sebagai telur, ulat, kepompong dan jadilah kupu-kupu.  Di tahap telur aku diajak untuk lebih menyelami diri sendiri. Melihat potensi dan menemukan apa yang menjadi bahagiaku. Di tahap ulat, berbagai makanan dilahap agar tetap menjadi seekor ulat yang sehat dan lincah. Makanan yang dilahap tak sembarangan, harus bergizi dan tentunya sesuai dengan kesukaan.  Tibalah di tahap kepompong. Disini aku diajak untuk lebih percaya kepada diri sendiri. Berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan yang terbaik, berproses waktu demi waktu menumbuhkan ,melatih berbagai kekuatan, kemampuan agar kelak sudah siap ketika menjadi seekor kupu-kupu.  Dari beberapa hal yang telah dilahap, dipelajari di tahap ulat aku memilih satu hal yang akan dilatih selama tahap kepompong. Setelah mempertimbangkan strong why dan idikator apa yang akan dicapai akhirnya aku memilih latihan "tidak mudah memarahi anak"...

Sahabat

Sahabat, Kadang aku terenyuh dengan kata sahabat, bukan karena aku miliki banyak sahabat atau aku punya sahabat yang begitu istimewa. Namun aku terenyuh dengan kata sahabat karena berbagai pengalaman yang aku temui dengan sosok bersama sahabat. Betapa tidak, banyak hal yang aku alami dengan banyak sahabat yang berbeda pula. Dari mulai aku beranjak di sekolah dasar hingga saat ini. Dengan berbagai cerita yang tak hentinya menuai pengalaman menarik untuk diingat bahkan menarik pula untuk segera dilupakan. Saat ini aku mengenal seseorang, tak perlu lah aku katakan siapa dia. Entah bisa aku bilang dia sahabat, teman, atau mungkin rekan kerja. Sebutan yang sebetulnya tak perlu pula aku pikirkan. Yang ku tahu bahwa kita berteman, itu saja. Uniknya, ini adalah pengalaman baruku bertemu dengan seorang teman yang “berbeda” denganku. Banyak hal yang berbeda diantara kita, bahkan urusan keyakinan. Tapi banyak pula kesamaan pandangan global bahkan untuk hal yang detail yang sebetuln...