Langsung ke konten utama

Tahap Ulat Pekan #6


Alhamdulillah sampai di pekan 6. Setelah di pekan kemarin kami berkemah di camping ground bertemu dengan teman-teman baru. Bercengkrama, mengobrol bahkan sharing tentang makanan dan apa saja. Banyak hal yang didapatkan selain teman baru, juga insight-insight baru. Belajar memahami juga karakter teman baru juga mengenali makanan kesukaannya. 

Di pekan ini, kami ditantang pula untuk saling memberikan hadiah. Wah, seru dan menantang sekali. Kami harus memilih minimal 3 orang teman yang diberi hadiah istimewa berupa makanan kesukaannya. Meskipun makanan itu adalah makanan yang tidak kita sukai, MasyaaAllah. Ini juga bagian dari mengamalkan hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, tentang saling memberi hadiah maka kalian akan saling mencintai. 

Untuk itu, awalnya aku memilih satu teman untuk bertanya apa yang ia suka dan butuhkan. Lalu ternyata aku pun ditanya hal yang sama. Kulakukan hal yang sama pada teman yang lainnya. 

Lalu, ada juga yang mengetuk pintu dan menawariku makanan kembali. Karena merasa tak enak aku pun menawarkan kembali apa makanan kesukaannya, dalam hati ingin sekali memberi hadiah padanya akan tetapi ilmuku pun terbatas sekali. Sehingga beberapa kali aku merasa bingung apa yang akan aku berikan pada teman-temanku.

Biidznillah, berbekal rasa perhatian dan sayang kepada teman-teman baruku. Aku pun memberanikan diri untuk memberi hadiah terbaik yang kuracik sendiri dalam bentuk podcast amatir untuk mereka. Berharap ada sedikit kelezatan yang bisa dimakan oleh teman-temanku. 







Aku merasa senang sekali saat bisa memberi mereka hadiah. Meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Tapi, alhamdulillah mereka senang. 

Aku pun merasa sangat senang diberikan hadiah oleh teman-teman. Bahkan ada yang memberiku hadiah fisik berupa buku jauh-jauh dari seberang pulau. 

Aku juga senang diberi hadiah oleh teman yang memang ahli di bidang yang sedang ku pelajari. 

Aku juga senang menerima hadiah berupa catatan pengalaman yang bisa kuambil insightnya. 

Aku senang juga saat ada yang tiba-tiba mengirim hadiah dan sesuai dengan apa yang kubutuhkan. 

MasyaaAllah, terima kasih banyak teman. Jazaakunnallahu khayron. 

Semoga Allah balas apa yang sudah teman-teman berikan dengan sebaik-baiknya balasan. 

Tapi aku juga sedih dan merasa tak enak hati, saat aku belum bisa membalas apa yang teman-teman berikan padaku. Ada beberapa yang tak dibalas hadiah kembali. Hanya ucapan terima kasih dan doa saja, itu karena aku pun seorang yang fakir ilmu yang ilmunya sedikit dan terbatas. Mencoba mencari tahu apa yang menjadi kesukaan teman tapi ada beberapa yang benar-benar aku tak tahu tentangnya, belum tahu dimana makanan kesukaannya harus aku beli atau aku racik. Maafkan aku ya teman. 

Dibalik itu semua aku sangat senang berteman dengan semuanya. Barokallahu fiikunna. 

Makananku pekan inj pun kuambil dari salah satu hadiah teman untukku. 

Hadiah Untuk Kak Husna


Hadiah Untuk Teh Sofi



Hadiah Untuk Mba Okta

Hadiah Untuk Teh Uci



Hadiah Untuk Mba Hemy



#institutibuprofesional

#hutankupucekatan

#tahapulat

#virtualcampmagicalforest


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fii Amanillah Abi

Sebuah cerita pengalaman seorang anak berusia 6 tahun saat qodarullah harus ditinggal dalam waktu yang cukup lama oleh ayahnya. Cerita ditulisnya dalam buku tulis bertuliskan tangan, sesuai bahasa yang ia tahu dibantu pertanyaan-pertanyaan pemantik dari Ummi agar alurnya pas.  Dibukukan dalam sebuah ebook yang bisa dibaca dan digunakan oleh siapapun untuk kebutuhan literasi. Tidak untuk dikomersilkan.  Salam literasi  Unduh cerita versi pdf di  Fii Amanillah Abi Cerita versi audio book di  Audio Book  atau  https://www.instagram.com/reel/CycAcd2yTq2/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Puasa Pekan 3 #Kepompong

Waktu begitu cepat berlalu. Rasa-rasanya 24 jam dalam sehari begitu singkat buatku, astagfirullah. Betapa manajemen waktuku amburadul. Bahkan aku pun sering lupa tanggal berapa. Aku pun lebih sering menarik diri dari dunia maya, sedikit sekali waktuku yang kugunakan untuk bersosial media akhir-akhir ini, hingga suamiku sendiri jarang bisa berkomunikasi denganku, aku merasa lebih sibuk di kehidupan nyata dengan kegiatan domestik dan target-target yang belum tercapai. Bahkan menulis jurnal harian pun kadang rapel dan sudah banyak sekali yang hanya menulis di template tanpa caption. Pekan ini begitu menyita tenaga fisik dan batinku. Qodarullah.  Sampai tiba juga di hari dimana aku bisa menulis jurnal ini. Kutulis saat anak-anak terlelap tidur siang. Jurnal puasa pekan 3.  Ko bisa? Udah 3 pekan aja pekan puasa menjadi kepompong, tapi aku merasa belum menjadi lebih baik huhu. Kemana aja aku selama ini?  Diantara puasa dan tantangan mungkin tak ada bedanya, sama-sama masih bany...

Pantulan Warna Zona 4

Alhamdulillah, 15 hari berlalu dengan semua kegiatan yang dilalui bersama. Bukan hal yang tak biasa sebenarnya kita berkegiatan di 15 hari ini, karena sebenarnya setiap hari pun kamu selalu bertanya,  "Ummi, habis ini kita ngapain? Ummi kita belajar yuk!" Ya, biasanya kalimat itulah yang keluar dari sosok kamu yang sudah mulai memiliki habbit tersendiri setiap harinya. MasyaaAllah, tanpa Ummi sadari ternyata kamu memang sedang banyak bertumbuh dan berkembang dengan segala kecerdasan yang kamu miliki. Membuat Ummi menjadi sosok yang harus terpaksa kreatif dalam membersamaimu dengan berbagai kegiatan yang bukan hanya sebagai pengisi waktu saja. Namun, banyak tujuan di dalamnya.  Dimulai dengan rasa ingin memulai belajar dan berkegiatan, rasa ingin tahu dan berusaha menaklukan setiap proses belajar. Disana Ummi pun banyak belajar, jika saja kamu adalah sosok kecil yang selalu bersemangat untuk belajar dari hari ke hari dari waktu ke waktu mengapa Ummi sebagai sosok dewasa tak bi...