Pantulan Warna
"Mi.. udahan ya nulisnya? ko ga nulis di blog lagi. Aku nungguin nih.."
Tiba-tiba pesan WhatsApp masuk dari paksu.
Doi selama ini memang rajin baca Temuanku di tantangan Komprod ini. Setiap selesai aku tulis, ia segera membacanya. Penasaran mungkin apa yang kutulis, karena biasanya yang menjadi objek tulisannya kalau bukan dirinya ya anak-anak.
Dan pesan masuk darinya menyadarkanku bahwa memang tantangan 15 hari telah usai begitu saja, namun tantangan yang sesungguhnya adalah tantangan sepanjang waktu. Tantangan yang seharusnya bisa aku taklukan setiap waktu, meski tak untuk ditulis. Namun seharusnya ini sudah menjadi menu keseharian yang tak boleh dilewatkan dan terjemahan begitu saja.
Alhamdulillah memang doi mendukung aku untuk terus belajar sedikit demi sedikit. Bahkan terkadang aku lihat doi pun seperti tertarik untuk ikut belajar denganku. Banyak hal yang memang harus kami perbaiki dan kami pelajari bersama menjalani kehidupan rumah tangga dan salah satunya adalah tentang komunikasi produktif ini.
Tantangan 15 hari ini sejujurnya aku lalui dengan terseok-seok. Bukan, bukan soal malas melakukan perbaikan diri. Namun kadang aku merasa sangat bahagia saat di suatu hari aku berhasil menjalankan komunikasi produktif dengan objek Temuanku, aku bersemangat untuk terus kembali belajar. Pantulan warna semangatku berbinar menjadi warna pelangi 🌈.
Namun ketika suatu ketika Komprodku belum maksimal dan malah menyisakan penyesalan saat aku masih terpancing emosi atau kelabilan perasaanku aku merasa seperti ingin menyerah saja. Pantulan warna ku hanya menyisakan kelabu, berbagai Penyesalan muncul.
Tapi, tak sampai disitu saja. Aku tahu sikapku salah. Aku tahu itu tak baik. Menyerah dalam keadaan hanya akan membuat kegagalan yang berulang.
Jika pada waktu malam aku menyesali banyak hal yang terjadi sebelumnya, maka pada pagi hari nanti aku harus berbuat lebih baik agar tak tersisa penyesalan di malam berikutnya. Yaa, aku berusaha menanamkan itu, lalu di setiap Subuh, selepas solat subuh aku meminta pada Allah agar aku diberi kekuatan dan kesabaran menjalani hari-hariku. Meminta di istiqomahkan agar terus bisa memperbaiki diri dan meminta agar tak mengulangi kesalahan yang sama di hari berikutnya. Bismillah dengan doa dan ikhtiar akupun mencoba dan mencoba lagi.
Dan ketika aku gagal, aku bertekad untuk terus bangkit kembali. Aku sudah sampai disini, pilihannya adalah terus bangkit dan melanjutkan perjalanan dengan berlari, berjalan atau terseok. Tapi tidak untuk berhenti. InsyaaAllah. ~
Fitri Yani Sari
IP Bandung
#pantulanwarna
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
Komentar
Posting Komentar