Langsung ke konten utama

Hari 30 #Kepompong


Biidznillah sampai juga di hari ke 30. Aku memang menargetkan satu tantangan tapi nyatanya dalam praktek keseharian tantangan-tantangan pelengkap lainnya pun bermunculan dengan sendirinya, tentunya atas izin Allah. Selama berproses aku sadar jauh dari kata maksimal bahkan mungkin untuk dikatakan optimal pun belum. Masih perlu perbaikan di sana sini. Aku sadar setiap proses yang kulalui adalah bagian dari sebuah usaha yang hasilnya pun akan sebanding dengan apa yang diusahakan. Yang ku tahu, aku saat ini sudah berniat untuk berubah menjadi lebih baik dan aku pun sudah mencoba berproses dengan izin Allah. 

Kegagalan dalam setiap prosesnya seharusnya aku jadikan cambuk untuk lebih baik di hari berikutnya. Tapi ternyata tak semudah itu , tak seperti membalikan telapak tangan karena aku pun tak tahu akan ada apa di masa depan sana , akan ada kejadian seperti apa setelah ini. Dan hal ini menjadikan aku untuk harus terus belajar dan latihan. 

Tapi tak apa, aku mengapresiasi diriku sendiri dengan indikator yang kubuat sendiri. Tak ada badge very good dalam tantangan ini, menunjukkan masih perlunya mengupgrade diri kembali. Terkadang memang suka minder melihat kepompong lain yang begitu mudah mendapat badge very good, tapi kembali lagi ke pesan magika bahwa di tahap ini kita fokus saja pada diri, belajar percaya pada diri, menjadj kepompong versi diri sendiri bukan meniru orang lain. 

Dan inilah perjalanan badge ku selama 30 hari. MasyaaAllah.. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Hari 1 #Kepompong

Untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik tentu saja ada tahapan metamorfosis. Dari yang awalnya sebagai telur, ulat, kepompong dan jadilah kupu-kupu.  Di tahap telur aku diajak untuk lebih menyelami diri sendiri. Melihat potensi dan menemukan apa yang menjadi bahagiaku. Di tahap ulat, berbagai makanan dilahap agar tetap menjadi seekor ulat yang sehat dan lincah. Makanan yang dilahap tak sembarangan, harus bergizi dan tentunya sesuai dengan kesukaan.  Tibalah di tahap kepompong. Disini aku diajak untuk lebih percaya kepada diri sendiri. Berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan yang terbaik, berproses waktu demi waktu menumbuhkan ,melatih berbagai kekuatan, kemampuan agar kelak sudah siap ketika menjadi seekor kupu-kupu.  Dari beberapa hal yang telah dilahap, dipelajari di tahap ulat aku memilih satu hal yang akan dilatih selama tahap kepompong. Setelah mempertimbangkan strong why dan idikator apa yang akan dicapai akhirnya aku memilih latihan "tidak mudah memarahi anak"...

Sahabat

Sahabat, Kadang aku terenyuh dengan kata sahabat, bukan karena aku miliki banyak sahabat atau aku punya sahabat yang begitu istimewa. Namun aku terenyuh dengan kata sahabat karena berbagai pengalaman yang aku temui dengan sosok bersama sahabat. Betapa tidak, banyak hal yang aku alami dengan banyak sahabat yang berbeda pula. Dari mulai aku beranjak di sekolah dasar hingga saat ini. Dengan berbagai cerita yang tak hentinya menuai pengalaman menarik untuk diingat bahkan menarik pula untuk segera dilupakan. Saat ini aku mengenal seseorang, tak perlu lah aku katakan siapa dia. Entah bisa aku bilang dia sahabat, teman, atau mungkin rekan kerja. Sebutan yang sebetulnya tak perlu pula aku pikirkan. Yang ku tahu bahwa kita berteman, itu saja. Uniknya, ini adalah pengalaman baruku bertemu dengan seorang teman yang “berbeda” denganku. Banyak hal yang berbeda diantara kita, bahkan urusan keyakinan. Tapi banyak pula kesamaan pandangan global bahkan untuk hal yang detail yang sebetuln...