Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama. Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia. Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat. Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku. Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur. Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit. Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat. Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...
Setiap diri kita adalah pejuang kemenangan. Kemenangan dalam hal berdamai dengan diri sendiri, kemenangan dalam berdamai dengan masa lalu, dalam keadaan saat ini, serta kemenangan menjalankan peran sebagai seorang istri, ibu dan seorang wanita yang senantiasa menjalankan titahNya, namun. "Kemenangan itu manja, ia tak bisa datang dengan sendirinya. Tapi ia bisa dijemput dengan penuh asa dan harap,mata yang berbinar berpandangan ke depan,derap langkah yang berkobar semangat dan doa yang tak lelah"
Komentar
Posting Komentar