Jumpa di hari keempat Ramadhan. Alhamdulillah kami berdua masih puasa. Si Kakak juga sudah mulai terbiasa puasa sampai maghrib. Meskipun sesekali ia ada keinginan untuk minum dengan mengatakan haus tapi ia sendiri masih bisa mengendalikan keinginannya dengan mengalihkannya dengan hal lain. Akupun mengajarinya untuk selalu berdoa agar dikuatkan puasa sampai maghrib setiap selesai sholat.
Salah satu hal yang bisa mengalihkan keinginannya untuk minum ialah dengan bermain. Kubatasi bermain diluar rumah khawatir ia terlalu lincah dan berujung haus dan lapar. Jadi bermain di rumah bersama partner setianya saja yaitu adiknya.
Dan jika banyak bermain dengan adiknya sudah pasti ada hal yang juga akan banyak terjadi, yaitu perseteruan mereka. Berebut hal-hal yang tak seberapa sebenarnya tapi efeknya membuat pertengkaran hebat.
Seperti siang ini, mereka hanya berebut tempat saja tapi berujung pertengkaran bahkan sampai adu fisik. Adiknya punya senjata cubitan kepiting dan kakaknya punya senjata pukulan badai. Whoaaaa, awalnya hanya kubiarkan saja mereka bertengkar tak lantas memisahkan, hanya sebatas mengingatkan tapi ketika kulihat Kakak semakin agresif dengan senjatanya dan sudah pasti adiknya akan kalah kumulai turun tangan. Kuhalangi pukulan Kakak yang ternyata mengenai tanganku saja rasanya cukup sakit apalagi jika mengenai tubuh mungil adiknya. Dari situ aku mulai dengan tegas melarang untuk memukul. Aku dengan tegas melarangnya dengan nada tinggi agar ia berhenti dan memberi konsekuensi kalau masih melakukan hal itu akan mendapat hukuman. Karena tindakannya akan membahayakan.
Kusematkan badge satisfactory untukku hari ini karena kejadian ini.
Komentar
Posting Komentar