Langsung ke konten utama

Hari 10 #Kepompong

 


Alhamdulilah hari ini adalah hari pertama di bulan Ramadhan dan kami pun berpuasa. Aku mengajak Kakak belajar puasa di umurnya yang 5 tahun ini setelah tahun sebelumnya ia pun belajar berpuasa dan alhamdulillah berhasil puasa sampai maghrib sebanyak 13 hari sementara hari yang lainnya ia ikut berpuasa juga tapi tak sampai maghrib. 

Sejak kemarin ia antusias sekali akan ikut berpuasa, maka saat dibangunkan sahur tak perlu ada drama ia pun langsung bangun dengan sumringah, alhamdulillah. 
Setelah shalat subuh, ia pun tidur kembali. Tak apalah pikirku karena ini hari pertama masih pembiasaan. Ohiya, kami melewati hari pertama puasa di rumah ibuku. 
Kakak bangun sekitar pukul 10 an, lalu ia masih terlihat kuat dan kubiarkan ia main di luar bersama sudara-saudaranya. Hingga menjelang dzuhur ternyata aku cek ia meihat tontonan di handphne saudaranya. Hemm akhirnya kuajak ia masuk dan mengajaknya mengerjakan beberapa workbook ramadhan saja di rumah. Ia pun antusias, tak terkecuali adiknya yang turut serta dan sudah kusiapkan pula lembar kerjanya. 
Tadinya targetnya hanya mengerjakan beberapa lembar saja, tapi nyatanta ketagihan dan hampir habis satu workbook sampai akhirnya ia terlihat lelah. 

Setelah shalat dzuhur kuperhatikan ia mulai gelisah, lalu dengan merengek ia berkata ia haus. Oke, aku memang tak menuntut ia untuk tamat sampai maghrib tapi aku mencoba memberi penjelasan kalau orang berpuasa memang akan merasakan haus dan lapar. Kucoba dulu mengalihkan perhatiannya dengan menonton tontonan Yufidkids di laptop yang kemudian malah saling berebut dengn adiknya. 
Ia pun menonton tv dan melupakan kehausannya. Alhamdulillah. 

Sampai menit-menit menjeang maghrib ia alhamdulillah belum batal puasa meskipun dari dzuhur ia sudah sering sekali merengek haus. Ku coba alihkan, ada yang bisa dan ada yang tidak sampai aku pun merasa okelah biar saja ia berbuka. Malah Neneknya sudah memberikan ia segelas air tapi anehnya ia tak mau berbuka. Ia tantrum hebat, antara ingin minum dan ingin menamatkan puasanya sampai maghrib. Sudah kutawarkan berbuka tapi ia teta[ bertahan. 
Kucoba juga agar tak tantrum dengan menggendongnya. 

Alhamdulillah maghrib pun tiba, ia berhasil puasa sampai maghrib meskipun banyak drama di dalamnya. Aku pun mengapresiasinya dengan mengatakan terima kasih dan memujinya.
Tak hanya itu aku pun mengapresiasi diri sendiri yang berhasil mencoba sabar menemani dan menghadapi Kakak yang sedang belajar berpuasa menaklukan dirinya sendiri, Kuberi badge excellent untukku hari ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Hari 1 #Kepompong

Untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik tentu saja ada tahapan metamorfosis. Dari yang awalnya sebagai telur, ulat, kepompong dan jadilah kupu-kupu.  Di tahap telur aku diajak untuk lebih menyelami diri sendiri. Melihat potensi dan menemukan apa yang menjadi bahagiaku. Di tahap ulat, berbagai makanan dilahap agar tetap menjadi seekor ulat yang sehat dan lincah. Makanan yang dilahap tak sembarangan, harus bergizi dan tentunya sesuai dengan kesukaan.  Tibalah di tahap kepompong. Disini aku diajak untuk lebih percaya kepada diri sendiri. Berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan yang terbaik, berproses waktu demi waktu menumbuhkan ,melatih berbagai kekuatan, kemampuan agar kelak sudah siap ketika menjadi seekor kupu-kupu.  Dari beberapa hal yang telah dilahap, dipelajari di tahap ulat aku memilih satu hal yang akan dilatih selama tahap kepompong. Setelah mempertimbangkan strong why dan idikator apa yang akan dicapai akhirnya aku memilih latihan "tidak mudah memarahi anak"...

Sahabat

Sahabat, Kadang aku terenyuh dengan kata sahabat, bukan karena aku miliki banyak sahabat atau aku punya sahabat yang begitu istimewa. Namun aku terenyuh dengan kata sahabat karena berbagai pengalaman yang aku temui dengan sosok bersama sahabat. Betapa tidak, banyak hal yang aku alami dengan banyak sahabat yang berbeda pula. Dari mulai aku beranjak di sekolah dasar hingga saat ini. Dengan berbagai cerita yang tak hentinya menuai pengalaman menarik untuk diingat bahkan menarik pula untuk segera dilupakan. Saat ini aku mengenal seseorang, tak perlu lah aku katakan siapa dia. Entah bisa aku bilang dia sahabat, teman, atau mungkin rekan kerja. Sebutan yang sebetulnya tak perlu pula aku pikirkan. Yang ku tahu bahwa kita berteman, itu saja. Uniknya, ini adalah pengalaman baruku bertemu dengan seorang teman yang “berbeda” denganku. Banyak hal yang berbeda diantara kita, bahkan urusan keyakinan. Tapi banyak pula kesamaan pandangan global bahkan untuk hal yang detail yang sebetuln...