Alhamdulilah hari ini adalah hari pertama di bulan Ramadhan dan kami pun berpuasa. Aku mengajak Kakak belajar puasa di umurnya yang 5 tahun ini setelah tahun sebelumnya ia pun belajar berpuasa dan alhamdulillah berhasil puasa sampai maghrib sebanyak 13 hari sementara hari yang lainnya ia ikut berpuasa juga tapi tak sampai maghrib.
Sejak kemarin ia antusias sekali akan ikut berpuasa, maka saat dibangunkan sahur tak perlu ada drama ia pun langsung bangun dengan sumringah, alhamdulillah.
Setelah shalat subuh, ia pun tidur kembali. Tak apalah pikirku karena ini hari pertama masih pembiasaan. Ohiya, kami melewati hari pertama puasa di rumah ibuku.
Kakak bangun sekitar pukul 10 an, lalu ia masih terlihat kuat dan kubiarkan ia main di luar bersama sudara-saudaranya. Hingga menjelang dzuhur ternyata aku cek ia meihat tontonan di handphne saudaranya. Hemm akhirnya kuajak ia masuk dan mengajaknya mengerjakan beberapa workbook ramadhan saja di rumah. Ia pun antusias, tak terkecuali adiknya yang turut serta dan sudah kusiapkan pula lembar kerjanya.
Tadinya targetnya hanya mengerjakan beberapa lembar saja, tapi nyatanta ketagihan dan hampir habis satu workbook sampai akhirnya ia terlihat lelah.
Setelah shalat dzuhur kuperhatikan ia mulai gelisah, lalu dengan merengek ia berkata ia haus. Oke, aku memang tak menuntut ia untuk tamat sampai maghrib tapi aku mencoba memberi penjelasan kalau orang berpuasa memang akan merasakan haus dan lapar. Kucoba dulu mengalihkan perhatiannya dengan menonton tontonan Yufidkids di laptop yang kemudian malah saling berebut dengn adiknya.
Ia pun menonton tv dan melupakan kehausannya. Alhamdulillah.
Sampai menit-menit menjeang maghrib ia alhamdulillah belum batal puasa meskipun dari dzuhur ia sudah sering sekali merengek haus. Ku coba alihkan, ada yang bisa dan ada yang tidak sampai aku pun merasa okelah biar saja ia berbuka. Malah Neneknya sudah memberikan ia segelas air tapi anehnya ia tak mau berbuka. Ia tantrum hebat, antara ingin minum dan ingin menamatkan puasanya sampai maghrib. Sudah kutawarkan berbuka tapi ia teta[ bertahan.
Kucoba juga agar tak tantrum dengan menggendongnya.
Alhamdulillah maghrib pun tiba, ia berhasil puasa sampai maghrib meskipun banyak drama di dalamnya. Aku pun mengapresiasinya dengan mengatakan terima kasih dan memujinya.
Tak hanya itu aku pun mengapresiasi diri sendiri yang berhasil mencoba sabar menemani dan menghadapi Kakak yang sedang belajar berpuasa menaklukan dirinya sendiri, Kuberi badge excellent untukku hari ini.
Komentar
Posting Komentar