Langsung ke konten utama

Hari 12 #Kepompong

 


Hari ketiga berpuasa, kuputuskan hari ini untuk pulang ke kontrakan. Selain karena merasa tak enak lama-lama di rumah orang tua aku berharap juga di kontrakan setidaknya value dan habit bisa kembali dijalankan pelan-pelan. 

Siang sebelum dzuhur, kucoba ajak anak-anak pulang. Maryam sih oke tanpa penolakan malah dengan sigap bersiap. Tapi berbeda dengan kakaknya, yang saat itu sedang menonton tv. Inilah sebabnya aku ingin segera pulang karena di rumah neneknya ia bisa bebas menonton tv sulit dilarang. Ia pun menolak pulang dan rewel. Fiuuh okee kucoba menarik nafas, mengambil jeda, dan mencoba membujuk kakak dengan baiik-baik dan penuh perhatian. 
Alhamdulillah beberapa saat ia pun luluh tanpa rewel lagi, mission completed untuk siang ini. 

Kupikir tak akan ada lagi kejadian yang menuntutku untuk bijak kelola emosi. Ohhh ternyata tak begitu saja, malam hari saat seharusnya mereka tidur, mereka malah bermain dengan riang dan aktif sekali di kasur tempat tidur, lompat-lompatan, perosotan-perosotan hingga mereka akur terawa dan teriak-teriak. 

Baik, kucoba biarkan saja dulu. Aku cuma mengingatkan agar jangan teriak-teriak dan terlalu berisik takut mengganggu tetangga. Dan, sudah kuduga beberapa saat setelahnya terjadilah insiden pertengkaran mereka berdua, dari hal-hal yang spele mungkin menurutku tapi menurut mereka itu hal yang luar biasa malah hingga adiknya berujung menangis. 

Woo, tak bisa diingatkan dengan lemah lembut karena ternyata mereka pun sulit diam. Akhirnya pertahanan yang kucoba bangun sejak tadi runtuh juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Hari 1 #Kepompong

Untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik tentu saja ada tahapan metamorfosis. Dari yang awalnya sebagai telur, ulat, kepompong dan jadilah kupu-kupu.  Di tahap telur aku diajak untuk lebih menyelami diri sendiri. Melihat potensi dan menemukan apa yang menjadi bahagiaku. Di tahap ulat, berbagai makanan dilahap agar tetap menjadi seekor ulat yang sehat dan lincah. Makanan yang dilahap tak sembarangan, harus bergizi dan tentunya sesuai dengan kesukaan.  Tibalah di tahap kepompong. Disini aku diajak untuk lebih percaya kepada diri sendiri. Berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan yang terbaik, berproses waktu demi waktu menumbuhkan ,melatih berbagai kekuatan, kemampuan agar kelak sudah siap ketika menjadi seekor kupu-kupu.  Dari beberapa hal yang telah dilahap, dipelajari di tahap ulat aku memilih satu hal yang akan dilatih selama tahap kepompong. Setelah mempertimbangkan strong why dan idikator apa yang akan dicapai akhirnya aku memilih latihan "tidak mudah memarahi anak"...

Sahabat

Sahabat, Kadang aku terenyuh dengan kata sahabat, bukan karena aku miliki banyak sahabat atau aku punya sahabat yang begitu istimewa. Namun aku terenyuh dengan kata sahabat karena berbagai pengalaman yang aku temui dengan sosok bersama sahabat. Betapa tidak, banyak hal yang aku alami dengan banyak sahabat yang berbeda pula. Dari mulai aku beranjak di sekolah dasar hingga saat ini. Dengan berbagai cerita yang tak hentinya menuai pengalaman menarik untuk diingat bahkan menarik pula untuk segera dilupakan. Saat ini aku mengenal seseorang, tak perlu lah aku katakan siapa dia. Entah bisa aku bilang dia sahabat, teman, atau mungkin rekan kerja. Sebutan yang sebetulnya tak perlu pula aku pikirkan. Yang ku tahu bahwa kita berteman, itu saja. Uniknya, ini adalah pengalaman baruku bertemu dengan seorang teman yang “berbeda” denganku. Banyak hal yang berbeda diantara kita, bahkan urusan keyakinan. Tapi banyak pula kesamaan pandangan global bahkan untuk hal yang detail yang sebetuln...