Rabb, masih bisakah semua ini tersimpan dalam benakku ? Dalam bait-bait kata yang hanya terucap lewat denyut nadiku, tanpa ada seorang pun yang mengerti sepatah pun bahasa kalbuku.. Selalu berteman sepi dalam rona hidup yang dulu seperti pelangi ! Selalu bernaung dibalik tirai ketegaran menyimpan beribu bahasa ! Masih bisakah mendung kembali cerah? Setelah kelam dan sepi membelenggunya? Masih bisakah lara berganti senyuman? Tanpa harus ada lagi tetesan deras di balik kelopak yang tlah cukup lelah ? Aku hanya inginkan pelangi diantara mendungnya awan-awan Aku juga inginkan sebatang pohon rindang tuk naungi raga dan jiwa yang berpeluh Bila saja aku boleh meminta bolehkah aku memiliki sebuah cinta Cinta yang Kau ridhoi yang tanpa sedikitpun mengurangi rasa cintaku pada-Mu Cinta yang tulus, berakar ridho-Mu ya Rabb.. Cinta yang mengerti bahasa kalbuku yang bisa menjadi pelangi dan pohon rindang di hidupku menghapus tetesan-tetesan yang hingga kini belum surut. Menggantikan ...
Setiap diri kita adalah pejuang kemenangan. Kemenangan dalam hal berdamai dengan diri sendiri, kemenangan dalam berdamai dengan masa lalu, dalam keadaan saat ini, serta kemenangan menjalankan peran sebagai seorang istri, ibu dan seorang wanita yang senantiasa menjalankan titahNya, namun. "Kemenangan itu manja, ia tak bisa datang dengan sendirinya. Tapi ia bisa dijemput dengan penuh asa dan harap,mata yang berbinar berpandangan ke depan,derap langkah yang berkobar semangat dan doa yang tak lelah"