Langsung ke konten utama

Sewing Turtle Shell

Zona 4

Gaya Belajar & Stimulasi Kreativitas

Hari ke 4

Sewing Turtle Shell



Hari ini seharusnya setoran hari ke 5, akan tetapi seharian kemarin kami belum sempat melakukan kegiatan karena biasanya kami belajar dan bermain sore hari dan kebetulan kemarin sore kami bersiap pulang kembali ke rumah setelah beberapa hari menginap di rumah Nenek. Rencana melakukan kegiatan belajar tadinya malam hari setelah makan malam, tapi ternyata anak-anak tidur cepat selepas magrib. Jadi, kegiatan pun tidak bisa dilaksanakan dan baru bisa terlaksana hari ini.

☘️Aktivitas Hari Ini
Belajar menjahit

☘️Proses kreativitas
Mewarnai gambar kura-kura dan menjahit cangkang kura-kura

☘️Tujuan Belajar
• IC (Intelectual Curiosity)
Bagaimana melakukan step by step agar cangkang kura-kura bisa menempel pada gambar

• CI (Creative Imagination)
Mewarnai gambar dengan warna yang ia pilih sendiri

• AD (Art of Discovery & Invention)
Bisa memasukan tali pada lubang-lubang yang disediakan saat proses menjahit dengan caranya sendiri

• NA (Noble Attitude)
Mengawali kegiatan dengan Bismillah dan mengakhirinya dengan Alhamdulillah.


☘️ Refleksi
Alhamdulillah proses belajar kali ini berjalan lancar meskipun pada prosesnya terdapat banyak gangguan dari adiknya yang ingin turut serta dan penasaran dengan kegiatan kakaknya. Pada proses mewarnai memang masih belum rapi sempurna tetapi ia mulai bisa lebih hati-hati agar tidak keluar garis. 
Saat proses belajar menjahit awalnya ia tampak kebingungan darimana memulai memasukan tali dan pada lubang yang mana yang lebih dulu, tetapi ia terus mengikuti arahan sampai akhirnya ia menyelesaikan sendiri semuanya Alhamdulillah. Ia lakukan dengan antusias dan tak menyerah.

#harike4
#tantangan15hari
#zona4gayabelajarstimulasikreativitas
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puasa Pekan 3 #Kepompong

Waktu begitu cepat berlalu. Rasa-rasanya 24 jam dalam sehari begitu singkat buatku, astagfirullah. Betapa manajemen waktuku amburadul. Bahkan aku pun sering lupa tanggal berapa. Aku pun lebih sering menarik diri dari dunia maya, sedikit sekali waktuku yang kugunakan untuk bersosial media akhir-akhir ini, hingga suamiku sendiri jarang bisa berkomunikasi denganku, aku merasa lebih sibuk di kehidupan nyata dengan kegiatan domestik dan target-target yang belum tercapai. Bahkan menulis jurnal harian pun kadang rapel dan sudah banyak sekali yang hanya menulis di template tanpa caption. Pekan ini begitu menyita tenaga fisik dan batinku. Qodarullah.  Sampai tiba juga di hari dimana aku bisa menulis jurnal ini. Kutulis saat anak-anak terlelap tidur siang. Jurnal puasa pekan 3.  Ko bisa? Udah 3 pekan aja pekan puasa menjadi kepompong, tapi aku merasa belum menjadi lebih baik huhu. Kemana aja aku selama ini?  Diantara puasa dan tantangan mungkin tak ada bedanya, sama-sama masih bany...

Fii Amanillah Abi

Sebuah cerita pengalaman seorang anak berusia 6 tahun saat qodarullah harus ditinggal dalam waktu yang cukup lama oleh ayahnya. Cerita ditulisnya dalam buku tulis bertuliskan tangan, sesuai bahasa yang ia tahu dibantu pertanyaan-pertanyaan pemantik dari Ummi agar alurnya pas.  Dibukukan dalam sebuah ebook yang bisa dibaca dan digunakan oleh siapapun untuk kebutuhan literasi. Tidak untuk dikomersilkan.  Salam literasi  Unduh cerita versi pdf di  Fii Amanillah Abi Cerita versi audio book di  Audio Book  atau  https://www.instagram.com/reel/CycAcd2yTq2/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...