Langsung ke konten utama

Kembali Belajar Mandiri

Hari ke 15 

Melatih Kemandirian Anak

Kembali Belajar Mandiri



🌷Temuanku hari ini

Pagi ini suamiku harus pergi karena ada suatu urusan. Kukira si Kakak tak akan mempermasalahkan kehadiran Abinya karena sudah terbiasa dengan tanpa Abinya di rumah. Tapi ternyata aku salah, pagi-pagi saat bangun tidur ia menghampiriku di dapur. 
"Ummi, si Abi kemana?" tanyanya sambil masih meringis dan sedikit mengucek ngucek matanya. 
"Kan Abi kerja.. " candaku menjawab pertanyaannya. Dan ia pun menangis, merasa tak terima dengan jawabanku. Berteriak mencari-cari Abinya dan memanggilnya "Abiiiii, jangan pergi.." 
Tak tega mendengar tangisannya aku pun kembali berkata pada si Kakak
"Engga Ketang, si Abi pergi dulu ada urusan nanti pulang lagi.."
Setelah mendengar penjelasanku yang ini ia berhenti menangis dan mulai bisa menguasai dirinya. Mencoba tenang dan akhirnya bermain bersama Maryam yang sejak subuh tadi sudah lebih dulu bangun dan sempat diajak mandi Airnya sebelum pergi. 
"Kakak, mandi dulu yu" ajakku pada si Kakak saat air panas yang ku masak untuknya mandi telah siap. 
Tapi responnya berujung rengekan panjang, ia ingin mandi bersama Abinya. 
Walaupun sudah dijelaskan Abinya pergi dulu sebentar, ia tetap kekeuh ingin menunggu Abinya pulang saja. Padahal aku pun tak tahu kapan dan jam berapa Abinya pulang. 
Akhirnya aku pun melakukan pendekatan dan ia mau mandi sendiri ditemani olehku. 
Tentu saja dengan banyak drama penolakan, tapi tetap ku usahakan agar ia kembali mandiri. 
Mandi dan berpakaian sendiri lalu makan sendiri ia lakukan seperti biasa. 
Dan terkahir ia baru saja mau membereskan bekas makannya dan berniat mencuci piring, Abinya pulang. Dan tentu saja kegiatan membereskan bekas makan pun jadi berubah menyebalkan untuk nya dan ia girang bukan main melihat Abinya. Ku coba bujuk kembali agar ia sedikit membereskan nya kembali agar mendapat pujian dari Abinya, ia pun akhirnya mau dan bergegas cuci piring yang dengan bangga memperlihatkan kegiatannya kepada Abinya. 

🌷Strong Why

Aku dan suamiku memang sudah berdiskusi semalam agar tetap membiasakan anak-anak mandiri. Karena tak selamanya kami, orang tuanya akan menemani dan melakukan semuanya untuknya. 

🌷Strategi Melatih Kemandirian

Mencoba mengarahkan kembali apa yang sudah sebelumnya ia bisa dan lakukan meskipun tak menutup kemungkinan suatu waktu ia pun boleh bermanja-manja dengan fitrahnya sebagai anak balita. 

🌷Suksesku hari ini

Alhamdulillah perlahan si kakak bisa kembali ke rutinitasnya walaupun dengan banyak drama dan sebagian besar merasa ingin lebih dimanja Abinya.

🌷Tantanganku hari ini

Adalah memastikan dan berusaha sabar agar aku tidak kesal dan emosi menghadapi berbagai penolakan si Kakak dengan rutinitas kemandirian yang sebelumnya sudah terbiasa. Berusaha memahami perasaannya.

🌷Suksesku hari esok 

InsyaaAllah aku harus lebih bisa bersabar dan memahami anak-anakku .

🌷 Perasaanku hari ini tidak begitu excited dan bersemangat 

🌷Respon si Kakak kurang bersemangat

Fitri Yani Sari
IP Bandung

#harike15
#tantangan15hari
#zona2kemandirian
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Puasa Pekan 3 #Kepompong

Waktu begitu cepat berlalu. Rasa-rasanya 24 jam dalam sehari begitu singkat buatku, astagfirullah. Betapa manajemen waktuku amburadul. Bahkan aku pun sering lupa tanggal berapa. Aku pun lebih sering menarik diri dari dunia maya, sedikit sekali waktuku yang kugunakan untuk bersosial media akhir-akhir ini, hingga suamiku sendiri jarang bisa berkomunikasi denganku, aku merasa lebih sibuk di kehidupan nyata dengan kegiatan domestik dan target-target yang belum tercapai. Bahkan menulis jurnal harian pun kadang rapel dan sudah banyak sekali yang hanya menulis di template tanpa caption. Pekan ini begitu menyita tenaga fisik dan batinku. Qodarullah.  Sampai tiba juga di hari dimana aku bisa menulis jurnal ini. Kutulis saat anak-anak terlelap tidur siang. Jurnal puasa pekan 3.  Ko bisa? Udah 3 pekan aja pekan puasa menjadi kepompong, tapi aku merasa belum menjadi lebih baik huhu. Kemana aja aku selama ini?  Diantara puasa dan tantangan mungkin tak ada bedanya, sama-sama masih bany...

Hari 27 #Kepompong