Langsung ke konten utama

Hari 11 #Kepompong


Hari kedua berpuasa. Alhamdulillah kali ini Kakak juga masih bersemangat bagun sahur untuk berpuasa kembali. 

Lalu, karena kemarin kupikir masih pembiasaan melakukan habit mengaji dan menghafal di bulan Ramadhan maka kubiarkan seharian tak ada aktivitas ini. Namun hari ini kucoba kembali membangun habit ini dan memilih waktu setelah shalat subuh agar masih fresh. 

Diluar ekspektasi ternyata sulit sekali mengajaknya mengaji, ia lebih memilih menonon tv karena kami masih di rumah nenek. Diajak mengaji dan menghafal malah drama rewel, nangis dan teriak-teriak. Padahal waktuku pun berkejaran dengan targetan pribadiku untuk tilawah subuh. 

Sulit sekali dibujuk sementara waktu semakin siang, astagfirullah. Dia mau mengaji iqro tapi saat ada yang salah dan kucoba membetulkan ia tak terima malah tantrum, mulai lagi dan ketika ada yang salah terulang lagi hal yang sama. Sampai akhirnya ia benar-benar sulit dikendalikan. Begitupun aku yang merasa emosiku sudah memuncak. Allahu Robbi kenapa jadi seperti ini? 

Ah, aku gagal latihan hari ini dengan kejadian subuh ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puasa Pekan 3 #Kepompong

Waktu begitu cepat berlalu. Rasa-rasanya 24 jam dalam sehari begitu singkat buatku, astagfirullah. Betapa manajemen waktuku amburadul. Bahkan aku pun sering lupa tanggal berapa. Aku pun lebih sering menarik diri dari dunia maya, sedikit sekali waktuku yang kugunakan untuk bersosial media akhir-akhir ini, hingga suamiku sendiri jarang bisa berkomunikasi denganku, aku merasa lebih sibuk di kehidupan nyata dengan kegiatan domestik dan target-target yang belum tercapai. Bahkan menulis jurnal harian pun kadang rapel dan sudah banyak sekali yang hanya menulis di template tanpa caption. Pekan ini begitu menyita tenaga fisik dan batinku. Qodarullah.  Sampai tiba juga di hari dimana aku bisa menulis jurnal ini. Kutulis saat anak-anak terlelap tidur siang. Jurnal puasa pekan 3.  Ko bisa? Udah 3 pekan aja pekan puasa menjadi kepompong, tapi aku merasa belum menjadi lebih baik huhu. Kemana aja aku selama ini?  Diantara puasa dan tantangan mungkin tak ada bedanya, sama-sama masih bany...

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Hari 27 #Kepompong