Langsung ke konten utama

Bermain Pompom

Zona 3

Ceedas Emosi dan Spiritual

Hari ke 13

Bermain Pompom



Hari ini hari pertama kami tak bersama Abi lagi. Di rumah hanya kami bertiga. Dan hari ini aku pun kembali mulai mencoba mendisiplinkan anak-anak dengan rulesku. 
Misalnya, saat setelah makan diarahkan untuk membereskan bekas makan sendiri dan mencuci piring sendiri. Dan setelah selesai semuanya pun ku biarkan Kakak pilih kegiatan sendiri. Dan si Kakak pun tiba-tiba memilih kegiatan mewarnai dahulu. Baru setelahnya aku yang memilihkan kegiatan untuknya, yaitu bermain Pompom.

❤️ Planner & Pimpinan Project: Ummi
❤️ Penanggung Jawab : Ummi 
❤️ Pelaksana : Kakak Qonita
❤️ Teman Belajar : Maryam 

📆 Hari : Selasa, 10 November 2020
⏲️ Pukul : Selepa Ashar 

📕Logistik 
√ Gambar 
√ Crayon 
√ Pensil Warna 
√ Meja belajar 
√ Pompom
√ Pinset 
√ Buku 
√ Pensil 

🌸Aktual dan Kendala 

Kegiatan yang Kaka pilih adalah mewarnai berbagai macam gambar yang memang sudah ada stok di rumah. Ia mewarnai gambar ayam, anak ayam, ice cream, permen dan terakhir mewarnai burger. Alhamdulillah ia terlihat bersemangat mewarnai menggunakan Crayon awalnya, si kecil Maryam pun turut serta di dalamnya. 
Namun ketika kulihat ia kesulitan untuk rapi pada bagian-bagian yang kecil kutawari mewarnai menggunakan alat tulis pensil warna. Ia pun menyetujuinya dan mulai menggunakan pensil warna, namun tampaknya tak terlihat bersemangat, "lama Ummi" seru nya saat gambar hnag ia warnai tak kunjung selesai. Ya, memang lebih lama mewarnai menggunakan pensil warna dibandingkan dengan crayon namun hasilnya bisa lebih rapi. Kubujuk ia agar bersabar dan kembali melanjutkan meski sebenarnya ia sudah terlihat tak bersemangat. 

Selepas Ashar kucoba mengajak anak-anak kembali bermain dan belajar. Kali ini dengan media pompom sebagai alat bantu. Awalnya aku mengarahkan mereka untuk memindahkan Pompom sesuai warnanya dari suatu wadah ke tempat lain menggunakan pinset. Meski terlihat masih kaku Alhamdulillah si Kaka bisa melakukannya. Si kecil Maryam pun turut serta namun dibantu olehku karena beljm bisa menggunakan pinset. 
Setelah nya akupun mengajaknya bermain menyusun pola warna pada ulat. Meski tampak bingung ia pun akhirnya berhasil melaksanakan Tantanganku. Dan terakhir ku coba bermain lagi dengan Pompom kali ini membuat nya berpikir, dan bekerja lebih keras karena tantangannya adalah membuat bangun datar dengan menyusun Pompom. Aku menggambar berbagai jenis bangun datar sederhana yang di pada sisi-sisinya sudah kuberi tanda untuk meletakkan Pompom. 

Dengan mengulang kembali ingatannya tentang berbagai jenis bangun datar, akupun melatih keterampilan nya menyusun Pompom sesuai tanda untuk membentuk bangun datar. Ia pun melakukannya dengan semangat, awalnya menggunakan tangan untuk menaruh Pompom namun ketika kulihat ia kesulitan menaruh Pompom tanpa mengganggu pompom lahan yang berada di dekatnya ku coba arahkan agar ia menggunakan pinset. Alhamdulillah meski sedikit kesulitan proses belajar kali ini berjalan dengan lancar sampai dengan selesai.

🌸Refleksi 
  1. Membuat anak memilih kegiatan sendiri biasanya akan membuat mereka lebih bersemangat 
  2. Bermain sekaligus belajar dengan media tertentu membantu anak melatih keterampilan nya dan mengasah kemampuan sensory play mereka 
  3. Melatih kesabaran ketika mencoba melaksanakan tantangan yang kubuat  
🌸Capaian keberhasilan 
Alhamdulillah keberhasilannya hari ini adalah 90% ...




#harike13
#tantangan15hari
#zona3cerdasemosidanspiritual
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
#familyproject
#sahabatterbaik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fii Amanillah Abi

Sebuah cerita pengalaman seorang anak berusia 6 tahun saat qodarullah harus ditinggal dalam waktu yang cukup lama oleh ayahnya. Cerita ditulisnya dalam buku tulis bertuliskan tangan, sesuai bahasa yang ia tahu dibantu pertanyaan-pertanyaan pemantik dari Ummi agar alurnya pas.  Dibukukan dalam sebuah ebook yang bisa dibaca dan digunakan oleh siapapun untuk kebutuhan literasi. Tidak untuk dikomersilkan.  Salam literasi  Unduh cerita versi pdf di  Fii Amanillah Abi Cerita versi audio book di  Audio Book  atau  https://www.instagram.com/reel/CycAcd2yTq2/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Puasa Pekan 3 #Kepompong

Waktu begitu cepat berlalu. Rasa-rasanya 24 jam dalam sehari begitu singkat buatku, astagfirullah. Betapa manajemen waktuku amburadul. Bahkan aku pun sering lupa tanggal berapa. Aku pun lebih sering menarik diri dari dunia maya, sedikit sekali waktuku yang kugunakan untuk bersosial media akhir-akhir ini, hingga suamiku sendiri jarang bisa berkomunikasi denganku, aku merasa lebih sibuk di kehidupan nyata dengan kegiatan domestik dan target-target yang belum tercapai. Bahkan menulis jurnal harian pun kadang rapel dan sudah banyak sekali yang hanya menulis di template tanpa caption. Pekan ini begitu menyita tenaga fisik dan batinku. Qodarullah.  Sampai tiba juga di hari dimana aku bisa menulis jurnal ini. Kutulis saat anak-anak terlelap tidur siang. Jurnal puasa pekan 3.  Ko bisa? Udah 3 pekan aja pekan puasa menjadi kepompong, tapi aku merasa belum menjadi lebih baik huhu. Kemana aja aku selama ini?  Diantara puasa dan tantangan mungkin tak ada bedanya, sama-sama masih bany...

Pantulan Warna Zona 4

Alhamdulillah, 15 hari berlalu dengan semua kegiatan yang dilalui bersama. Bukan hal yang tak biasa sebenarnya kita berkegiatan di 15 hari ini, karena sebenarnya setiap hari pun kamu selalu bertanya,  "Ummi, habis ini kita ngapain? Ummi kita belajar yuk!" Ya, biasanya kalimat itulah yang keluar dari sosok kamu yang sudah mulai memiliki habbit tersendiri setiap harinya. MasyaaAllah, tanpa Ummi sadari ternyata kamu memang sedang banyak bertumbuh dan berkembang dengan segala kecerdasan yang kamu miliki. Membuat Ummi menjadi sosok yang harus terpaksa kreatif dalam membersamaimu dengan berbagai kegiatan yang bukan hanya sebagai pengisi waktu saja. Namun, banyak tujuan di dalamnya.  Dimulai dengan rasa ingin memulai belajar dan berkegiatan, rasa ingin tahu dan berusaha menaklukan setiap proses belajar. Disana Ummi pun banyak belajar, jika saja kamu adalah sosok kecil yang selalu bersemangat untuk belajar dari hari ke hari dari waktu ke waktu mengapa Ummi sebagai sosok dewasa tak bi...