Langsung ke konten utama

Rainbow Salt Writing




Hello November, bebikinan ini Ummi buat di bulan November loh dengan tema Bahasa. Kebetulan si Kaka lagi belajar stimulasi menulis nih jadilah Ummi bikin DIY sederhana yang ga hanya Kaka doang nih yang bisa main tapi adik Ghaziya pun bisa ikut main dan belajar tentunya giliran yaa mainnya. 

Qonita(4y9m)

Ghaziya (2y5m)


Alat dan Bahan :
1. Kardus bekas
2. Solatif
3. Kertas hvs
4. Pensil warna
5. Garam
6. Kuas


Cara Membuat :
1. Bentuk kardus bekas menjadi bentuk tray atau baki
2. Warnai kertas hvs dengan warna warni pelangi
3. Tempelkan kertas hvs yang sudah diwarnai di bagian alas tray
4. Tuang garam di atas kertas hvs menutupi warna warni pelangi
5. Buatlah kartu kata sederhana pada hvs lain untuk anak 4Y dan kartu garis-garis sederhana atau bentuk sederhana untuk anak 2Y



Cara Bermain :
1. Ajak anak berdoa dan membaca basmallah sebelum memulai
2. Jelaskan sederhana cara bermainnya dan anak mendengarkan
3.  Mulai bermain
4. Ada beberapa kartu kata yang sudah ditulis kata sederhana (4huruf) dan minta anak memilih salah satu
5. Minta anak mencoba membaca kata tersebut
6. Lalu minta anak mencoba menulis kata tersebut diatas tray berisi garam tadi meniru huruf-huruf yang ada pada kartu menggunakan kuas atau dengan
jari
7. Lakukan berulang dengan kata-kata yang lain
8. Untuk anak 2 tahun, cukup minta anak meniru garis horizontal atau vertikal dan bisa juga bentuk lingkaran
9. Anak senang dengan tulisan yang ia hasilkan berwarna warni

Manfaat aktivitas (berdasarkan checklist indikator) :

1. Melakukan 2-3 perintah sederhana
2. Latihan membaca kata sederhana
3. Sebagai latihan pramenulis
4. Melatih konsentrasi



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puasa Pekan 3 #Kepompong

Waktu begitu cepat berlalu. Rasa-rasanya 24 jam dalam sehari begitu singkat buatku, astagfirullah. Betapa manajemen waktuku amburadul. Bahkan aku pun sering lupa tanggal berapa. Aku pun lebih sering menarik diri dari dunia maya, sedikit sekali waktuku yang kugunakan untuk bersosial media akhir-akhir ini, hingga suamiku sendiri jarang bisa berkomunikasi denganku, aku merasa lebih sibuk di kehidupan nyata dengan kegiatan domestik dan target-target yang belum tercapai. Bahkan menulis jurnal harian pun kadang rapel dan sudah banyak sekali yang hanya menulis di template tanpa caption. Pekan ini begitu menyita tenaga fisik dan batinku. Qodarullah.  Sampai tiba juga di hari dimana aku bisa menulis jurnal ini. Kutulis saat anak-anak terlelap tidur siang. Jurnal puasa pekan 3.  Ko bisa? Udah 3 pekan aja pekan puasa menjadi kepompong, tapi aku merasa belum menjadi lebih baik huhu. Kemana aja aku selama ini?  Diantara puasa dan tantangan mungkin tak ada bedanya, sama-sama masih bany...

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Hari 27 #Kepompong