Langsung ke konten utama

Pantulan Warna Zona 5

MasyaaAllah biidznillah masih bisa sampai di penghujung zona 5. Banyak hal yang menjadi pertimbangan sebenarnya untuk sampai pada zona ini. Rasanya ko ingin berhenti sejenak dari segala rutinitas kegiatan bunsay. Sebenarnya bukan soal menaklukan tantangan dan berkegiatan pada setiap zona nya yang menjadi tantangan besar untukku. Namun, proses membuat jurnal dan laporannya yang terkadang harus penuh dengan drama dan alasan. Karena membuat laporan ingin fokus, jadi akupun menunggu hingga anak-anak tertidur karena tak mau terlihat terlalu banyak memegang gadget. Ahasil banyak laporan yang justru bablas hingga deadline berakhir karena bukannya mengerjakan laporan akupun malah ikut tertidur dengan anak-anak. Dan karena itulah beberapa laporan terpaksa dirapel untuk mengejar ketertinggalan. 

Meskipun begitu semangatku kemudian kembali meradang padahal sebelumnya aku merasa sudah ingin menyerah dan berhenti saja. Namun setelah menyimak apa yang akan menjadi tantangan zona 5 ini seketika akupun merasa riang dan berusaha mengumpulkan semangat-semangat yang sebelumnya hampir patah dan layu. Bagaimana tidak, literasi adalah hal yang kuminati selama ini dan menemukan sebuah tema literasi pada zona 5 ini seperti menemukan kembali kobar semangat dalam diri. Aku pun antusias dengan kegiatan di dalamnya.
Pada zona ini sebenarnya tak sulit membuat kegiatan bersama anak-anak. Kegiatan literasi yang kami pilih adalah read aloud. Hal ini memang sudah terbiasa kami lakukan setiap hari. Hanya saja untuk menuntaskan tantangan di zona ini kami menambahkan kegiatan record sebagai dokumentasi kegiatan kami. Meskipun pada prakteknya, read aloud kami memang tak sekondusif yang diinginkan karena selalu saja ada keriuhan antara kakak beradik, Alhamdulillah biidznillah kami pun bisa menyelesaikan total dokumentasi 15 hari yang kami record dan simpan via aplikasi anchor. Hanya untuk dokumentasi pribadi dan akan kami ingat bahwa kami telah melewatinya bersama, mencoba membangun kebiasaan mencintai dunia literasi sejak dini. 

Alhamdulillah, aku bersyukur dengan segala tantangannya aku masih bisa bertahan pada zona ini dan sangat ingin bertahan hingga zona selanjutnya sampai kata lulus itu ada. Rasanya memang terkadang ingin berhenti dan cukup lelah berjuang akan tetapi tekadku, ketika aku berani memulai maka aku harus mengambil berbagai konsekuensi pula untuk tetap berjuang dan bertahan sampai aku benar-benar sudah merasa waktunya untuk berhenti. Bismillah semoga Allah izinkan aku untuk kembali meneruskan perjalanan ini. 

Fitri Yani Sari 
IP Bandung

#pantulanwarnazona5

#zona5membangunkarakter
#stimulasiliterasibacatulis
#stimulasiliterasidigital
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Hari 27 #Kepompong

Hari 1 #Kepompong

Untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik tentu saja ada tahapan metamorfosis. Dari yang awalnya sebagai telur, ulat, kepompong dan jadilah kupu-kupu.  Di tahap telur aku diajak untuk lebih menyelami diri sendiri. Melihat potensi dan menemukan apa yang menjadi bahagiaku. Di tahap ulat, berbagai makanan dilahap agar tetap menjadi seekor ulat yang sehat dan lincah. Makanan yang dilahap tak sembarangan, harus bergizi dan tentunya sesuai dengan kesukaan.  Tibalah di tahap kepompong. Disini aku diajak untuk lebih percaya kepada diri sendiri. Berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan yang terbaik, berproses waktu demi waktu menumbuhkan ,melatih berbagai kekuatan, kemampuan agar kelak sudah siap ketika menjadi seekor kupu-kupu.  Dari beberapa hal yang telah dilahap, dipelajari di tahap ulat aku memilih satu hal yang akan dilatih selama tahap kepompong. Setelah mempertimbangkan strong why dan idikator apa yang akan dicapai akhirnya aku memilih latihan "tidak mudah memarahi anak"...