Langsung ke konten utama

Cinta?



Cinta, ah yaa berbicara tentang cinta banyak sekali berbagai pandangan dan pemahaman di dunia ini tentang cinta. Tapi mungkin justru karena itulah bicara tentang cinta selalu menjadi bahan yang menarik, bukan hanya karena cinta itu sendiri menarik namun karena berbagai pemahaman terkadang membuat cinta belum bisa dipahami secara utuh, bahkan aku sendiri pun mungkin belum paham bagaimana cinta itu. Cinta masih jadi bahan perbincangan bagi orang-orang yang belum mengetahui dengan pasti maknanya, atau mungkin bahan perbincangan juga bagi orang-orang yang ingin lebih mendalami cinta itu sendiri, dan salah satu orangnya adalah aku sendiri.

Ketertarikan untuk lebih memahami cinta ini aku coba gali dari sebuah buku karya penulis hebat Ibnu Qayyim Al Jauziyah, yang berjudul” Taman Orang Jatuh Cinta”. Menarik, ya buku ini menarik bagi orang-orang yang ingin lebih berlayar mendalami semua tentang cinta. Salah satunya adalah tentang istilah-istilah cinta.

Menurut sang penulis dalam bukunya “Taman Orang Jatuh Cinta”, manusia menggunakan sekitar enam puluh istilah untuk mengungkapkan satu kata, cinta. Cukup banyak bukan? Dan disini akan coba diutarakan sebagian dari sekian puluh istilah tentang cinta. Ready for this ? Baik, kita coba share sedikit tulisan beliau disini, istilah-istilah cinta diantaranya : 

1.       Mahabbah (cinta)*

Ada suatu pendapat bahwa al-mahabbah diambil dari kata al-habbab artinya busa air yang meluap setelah turunnya hujan. Kata mahabbah digunakan untuk menyebut istilah cinta karena menggambarkan luapan hati dan gejolaknya ketika ia ingin bertemu dengan kekasihnya. Ada juga yang mengatakan terambil dari kata Habbatul Qalbi (lubuk hati), karena rasa cinta (mahabbah) akan sampai kepada kedalaman hati, yaitu lubuk hati yang paling dalam. Dan masih banyak lagi pendapat-pendapat lain mengenai makna cinta ini.

2.       Al- ‘Alaqah (hubungan cinta)*

Bisa juga dibaca al-‘aliqu artinya mencintai dengan segenap hati. Istilah ini dipergunakan untuk cinta karena hati selalu ingin berhubungan dengan yang dicintainya

3.       Al-Hawa (hasrat, keinginan kerinduan)*

Al-Hawa artinya kecenderungan jiwa terhadap sesuatu. Dinamakan al-Hawa (nafsu atau hasrat) karena sang pecinta menjadi pemilik nafsu dan hasrat tersebut. Ada juga kata hawa yang dipergunakan untuk menyebutkan cinta yang terpuji, tetapi keadaan tertentu dan terbatas. Seperti pada sabda Rasulullah Saw. :” Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga hasratnya mengikuti apa (wahyu) yang aku bawa.”

4.       Ash-Shibabah (kerinduan)*

Dalam kitab ash-Shahah disebutkan bahwa ash-Shibabah artinya lembut dan hangatnya kerinduan.

5.       At-Tatayyum (penghambaan)*

Mengandung arti penghambaan. Maka dalam kata taimullah artinya hamba Allah. Tayammahul Hubbu artinya diperbudak cinta.

6.       AL-Khilabah (perdaya cinta)*

Al-Khilabah artinya adalah cinta yang menipu, yaitu perasaan cinta yang sampai ke bagian bawah dari hati, kedalamannya. Cinta disebut dengan istilah ini karena cinta bisa memperdaya orang yang dimabuk oleh cinta.

7.       Al- Ghamarat (cinta yang melalaikan)*

Al-Ghamarat merupakan bentuk jamak dari kata al-Ghamrah, yaitu yang menjadikan hati linglung dan bingung karena cinta, bisa juga mabuk dan lalai.

8.       Asy-Syajnu (kebutuhan)*

Artinya membutuhkan dalam keadaan apapun. Kebutuhan sang pecinta kepada kekasihnya melebihi segala sesuatu.

Mungkin itulah sebagian istiah-istilah cinta yang ditulis oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam bukunya. Karena masih banyak lagi sebenarnya istilah-istilah cinta yang lain dalam bukunya. Namun yang perlu digaris bawahi dan dicetak tebal disini adalah dari berbagai istilah cinta yang tentunya dengan berbagai macam pengertian cinta. Cinta yang hakiki adalah cinta yang pada awal dan ujungnya adalah cinta karena Allah. Cinta selalu berhubungan dengan hati, dan akhirnya bisa diwujudkan dalam bentuk lisan dan perbuatan, seperti itulah cinta dalam pengertian mahabbah yang pada akhirnya bisa melahirkan al-alaqoh dan ash-shibabah yang pada akhirnya berujung pada At-tatayum. Demikian itu adalah cinta yang tentunya tak salah arah, cinta yang kita tujukan pada Sang Maha Cinta. Dan kalaupun cinta itu pada makhluk atau sesuatu yang lain adalah tetap pada akhirnya itu hanya karena Allah, dan tidak melalaikan apa yang Allah perintahkan dan begitu juga larangan-Nya. Mengapa demikian? Karena kita menginginkan cinta yang diridhoi oleh-Nya , cinta yang tak dimurkai oleh-Nya dan itu berarti segala sesuatu pun harus karena-Nya. Dalam sumber lain disebutkan bahwa derajat cinta yang paling tinggi dalam tingkatan cinta dalam islam adalah At-Tatayumm Allah, menghamba kepada Allah. wallahualam bi showab .



*Diambil dari karya terbaik dari seorang penulis hebat Ibnu Qayyim Al Jauziyah. Masih penasaran ? Baca bukunya ya :) (Taman Orang Jatuh Cinta, Tamasya Orang yang Terbakar Rindu)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puasa Pekan 3 #Kepompong

Waktu begitu cepat berlalu. Rasa-rasanya 24 jam dalam sehari begitu singkat buatku, astagfirullah. Betapa manajemen waktuku amburadul. Bahkan aku pun sering lupa tanggal berapa. Aku pun lebih sering menarik diri dari dunia maya, sedikit sekali waktuku yang kugunakan untuk bersosial media akhir-akhir ini, hingga suamiku sendiri jarang bisa berkomunikasi denganku, aku merasa lebih sibuk di kehidupan nyata dengan kegiatan domestik dan target-target yang belum tercapai. Bahkan menulis jurnal harian pun kadang rapel dan sudah banyak sekali yang hanya menulis di template tanpa caption. Pekan ini begitu menyita tenaga fisik dan batinku. Qodarullah.  Sampai tiba juga di hari dimana aku bisa menulis jurnal ini. Kutulis saat anak-anak terlelap tidur siang. Jurnal puasa pekan 3.  Ko bisa? Udah 3 pekan aja pekan puasa menjadi kepompong, tapi aku merasa belum menjadi lebih baik huhu. Kemana aja aku selama ini?  Diantara puasa dan tantangan mungkin tak ada bedanya, sama-sama masih bany...

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Hari 27 #Kepompong