Langsung ke konten utama

Telur Merah

 


Aku mengakui diriku sebagai seorang pembelajar. Ya, akulah seseorang yang tidak terpelajar namun ingin selalu menjadi pembelajar. 
Aku ingin belajar ini dan itu, begitu banyak yang menyita keinginanku untuk menguasai berbagai hal. Terkadang malah diriku menjadi seorang yang terlalu 'serakah', saat jiwa meronta ingin melakukan banyak hal, ingin belajar banyak hal akan tetapi hati dan perasaan merasa cukup lelah dengan semua itu. Bahkan terkadang aku ingin berkata 'aku tidak sanggup'. 

Oh ternyata aku baru sadar, dari sebegitu banyak hal yang ingin aku kuasai dan aku pelajari itu tak harus berjalan bersamaan. Pentingnya memilih dan memilah mana yang termasuk prioritas dan sebaliknya. 
Aku mulai sadar dan menemukan insight dari tahapan telur ini. Bahwa tidak harus semua dikerjakan bersamaan, tidak harus semua dipelajari bersamaan tapi cobalah menjabarkan apa yang paling dibutuhkan saat ini, apa yang sedang dibutuhkan dan apa yang dibutuhkan kemudian. Dan tetaplah bahagia menjalaninya.

Maka menyusun prioritas adalah kuncinya. 








#institutibuprofesional
#hutankupucekatan
#lacakkekuatanmu
#jurnalmaintelurmerah













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tahun yang Lalu

Tepat 5 tahun yang lalu di tanggal yang sama.  Sejak subuh aku sudah terbangun dan lagi-lagi meringis. Merasakan menit demi menit apa yang dinamakan orang-orang dengan gelombang cinta menanti sang buah hati terlahir ke dunia.  Seperti sudah menjadi kebiasaanku setiap bangun tidur maka aku harus segera mandi, tak bisa dinanti-nanti. Aku berjalan dengan perlahan menuju kamar mandi berniat mandj dan wudhu untuk shalat.  Jalanku sudah macam kura-kura berjalan saja, dengan berpegangan tangan ke tembok atau apa saja yang kulalui dekat denganku.  Kulihat Mamahku sudah sibuk di dapur.  Berapa terkejutnya aku saat memulai mandi tapi sudah ada bercak merah darah segar keluar disertai dengan rasa mulas melilit.  Aku spontan berteriak memanggil Mamahku. Tentu saja dengan bahasa isyarat.  Karena hiper Saliva ku yang tak kunjung membaik malah semakin menjadi di trimester akhir. Ditambah dengan long day sickness kunamai demikian karena setiap aku ke kamar mandi pasti...

Hari 27 #Kepompong

Hari 1 #Kepompong

Untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik tentu saja ada tahapan metamorfosis. Dari yang awalnya sebagai telur, ulat, kepompong dan jadilah kupu-kupu.  Di tahap telur aku diajak untuk lebih menyelami diri sendiri. Melihat potensi dan menemukan apa yang menjadi bahagiaku. Di tahap ulat, berbagai makanan dilahap agar tetap menjadi seekor ulat yang sehat dan lincah. Makanan yang dilahap tak sembarangan, harus bergizi dan tentunya sesuai dengan kesukaan.  Tibalah di tahap kepompong. Disini aku diajak untuk lebih percaya kepada diri sendiri. Berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan yang terbaik, berproses waktu demi waktu menumbuhkan ,melatih berbagai kekuatan, kemampuan agar kelak sudah siap ketika menjadi seekor kupu-kupu.  Dari beberapa hal yang telah dilahap, dipelajari di tahap ulat aku memilih satu hal yang akan dilatih selama tahap kepompong. Setelah mempertimbangkan strong why dan idikator apa yang akan dicapai akhirnya aku memilih latihan "tidak mudah memarahi anak"...